Penyebab Jerawat di Hidung dan Cara Mengatasinya
Munculnya jerawat di hidung bisa terjadi karena beberapa faktor. Di antaranya kebersihan, makanan, stres, hormonal dan bahkan menunjukkan kondisi kesehatan tertentu.
Jerawat yang muncul di area ini memang cenderung sakit bila tersentuh. Sebab luas bidang hidung yang kecil, menyebabkan permukaan jerawat meradang menjadi tegang, meskipun hanya bentol kecil atau masih belum menunjukkan peradangan. Selain itu, tentunya akan mengganggu penampilan dan kenyamanan karena berada di salah satu fitur wajah.
Bagaimana lebih jelasnya mengenai penyebab kemunculan jerawat di hidung? Berikut ini kita akan ulas secara mendalam, serta aspek lain yang berkaitan. Seperti kemungkinan adanya kondisi medis lain dan bagaimana cara penanganan yang tepat.
Jerawat di hidung karena posisi T Zone
Posisi T-Zone adalah area dahi dan batang hidung, sehingga membentuk huruf T. Pada daerah tersebut, produksi minyak bisa berlebih, sehingga sering muncul beberapa permasalahan seperti komedo, mengkilap dan bahkan jerawat.
Jerawat pada area T-Zone muncul umumnya karena ada penyumbatan pori karena produksi minyak berlebih ini, akhirnya muncul jerawat. Bagi yang memiliki kulit berminyak atau berjerawat, biasanya ada anjuran untuk memberi perhatian ekstra pada area T-Zone, bawah hidung dan dagu supaya tidak muncul jerawat atau komedo.
Penggunaan makeup yang tidak ramah pori atau pembersihan tidak optimal
Beberapa produk makeup dan skin care mungkin tidak sesuai dengan kulit atau baru pertama kali pengaplikasiannya, sehingga kulit wajah perlu beradaptasi. Namun hal seperti ini juga berpengaruh terhadap kondisi pori yang bisa mengalami penyumbatan.
Selain produk-produk tersebut, fase membersihkan makeup juga bisa menentukan. Misalnya karena tidak segera membersihkan wajah sebelum tidur, cleanser yang berminyak atau kurang maksimal dalam mengangkat sisa makeup. Sisa makeup ini bisa terjebak di dalam pori dan memunculkan permasalahan kulit seperti jerawat, komedo putih dan komedo hitam.
Penggunaan masker
Masker tidak hanya kita gunakan di masa pandemi, tapi juga lokasi tertentu yang memang infeksius atau polutannya tinggi. Misalnya pada tempat konstruksi, jalan raya saat berkendara motor, rumah sakit dan lain sebagainya.
Pada beberapa jenis kulit, masker bisa menimbulkan risiko jerawat, sebab kulit tertutup dan kurang bersirkulasi. Hal ini bisa menimbulkan potensi keringat, minyak, sel kulit mati atau bahkan makeup yang masih ada pada kulit terjebak di pori-pori. Akhirnya muncul jerawat di area seperti pipi, dagu, bibir dan hidung. Kondisi ini tidak selalu terjadi, tapi bisa menjadi faktor kenapa hidung berjerawat.
Konsumsi makanan berlemak
Jerawat juga bisa menunjukkan tentang apa yang kita makan. Misalnya ketika sering mengonsumsi produk susu seperti keju, butter atau mengonsumsi kacang, kuning telur, kulit ayam, mie instan atau bakso, kemungkinan menyebabkan jerawat di mana saja, termasuk hidung. Selain itu, makanan yang sifatnya panas seperti pedas, dapat menyebabkan munculnya jerawat ini.
Hal tersebut karena makanan berlemak tinggi bisa memicu produksi minyak dan gangguan hormonal. Gangguan metabolik ini lantas bisa nampak dari munculnya jerawat di wajah.
Jerawat hidung yang berbahaya
Nasal furuncles adalah salah satu kondisi serius yang seperti jerawat hidung. Namun kondisi ini sebenarnya adalah bisul atau benjolan, di mana isinya adalah nanah. Penyebab kemunculannya adalah bakteri Staphylococcus aureus. Kita tidak bisa mengatasi jerawat ini sendiri, melainkan perlu penanganan dari dokter yang lebih ahli.
Bila terlambat mendapat penanganan dan terjadi infeksi, kondisi ini bisa menjadi selulitis. Tak hanya itu, efeknya akan menjalar ke pembuluh darah otak. Selanjutnya kondisi ini bisa menyebabkan terjadinya radang selaput otak atau meningitis
Gejala menstruasi
Pre menstrual syndrome atau PMS adalah gejala yang muncul beberapa waktu sebelum menstruasi atau haid. Misalnya merasa mudah lelah, kulit sangat berminyak dan juga tumbuh jerawat. Meski biasanya jerawat PMS muncul pada area yang lebih luas seperti kening atau dagu, tapi juga bisa tumbuh di area hidung.
Untuk menghindari jerawat menstruasi, biasanya perempuan akan mendapat anjuran untuk mengelola gaya hidup. Seperti menangani stres, mengatur pola makan dan olahraga lebih rutin, serta tidur atau istirahat secara teratur.
Selain penyebab di atas, jerawat memang bisa menjadi gejala yang muncul atas adanya kondisi lain. Misalnya ada gangguan pada organ pencernaan, asupan makanan yang kurang baik dan masih banyak lagi.
Kendati kita bisa melakukan pencegahan, namun pada dasarnya jerawat akan bisa muncul lagi sebagai hal yang alamiah. Sama halnya seperti muncul bentol saat gatal. Tidak perlu terlalu cemas atau stres ketika melihat jerawat muncul.
Bila kita termasuk yang memiliki kondisi khusus, di mana jerawat susah sembuh dengan perawatan dan pencegahan manual, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter kulit untuk bisa mendapatkan diagnosa dan penanganan yang tepat.
BACA JUGA: Cara Mengecilkan Pori-pori, Bebas Kusam dan Jerawat
Dokter kulit dalam hal ini sebaiknya bukan di klinik kecantikan, melainkan khusus menangani beragam penyakit kulit dan kelamin, atau khusus untuk menangani jerawat. Dengan demikian, harapannya bisa mengatasi permasalahan jerawat yang tak kunjung hilang.