5 Cara Menghilangkan Milia di Wajah
Cara menghilangkan milia berbeda dengan komedo pada umumnya. Milia yang merupakan bentol kecil mirip bruntusan ini memang acap kali orang anggap sebagai komedo putih. Padahal keduanya tidaklah sama.
Milia sebenarnya terbentuk karena keratin atau protein, sehingga ia lebih keras daripada komedo. Memencet milia bukanlah hal yang bijak dan malah akan memperburuk kondisi kulit kita. Apalagi, kadang milia tidak hanya tumbuh satu atau dua, tapi bisa lebih dan tersebar di area wajah.
Pada dasarnya, milia bukan masalah kulit yang berbahaya. Namun sebaiknya juga tidak sembarangan dalam mengatasinya. Alih-alih dapat menghilangkannya, malah timbul masalah baru. Tentu hal ini akan berpengaruh pada penampilan dan membuat kita kurang percaya diri. Namun, dalam artikel ini kita akan membahas beberapa cara yang aman untuk mengatasinya.
Cara menghilangkan milia dengan menggunakan produk pembersih kulit
Kebersihan kulit memang yang sering menjadi kunci menangkal berbagai masalah di wajah. Pertama yang harus kita lakukan adalah membersihkan kulit wajah dengan tepat. Selepas menggunakan makeup atau saat kulit terasa sangat berminyak, lakukan cleansing dengan lembut. Cara ini membantu kita mencegah timbulnya milia baru atau menumpuknya sel kulit mati.
Lakukan cleansing sekitar 1-2 kali sehari sesuai kebutuhan. Ada kalanya kita di rumah saja atau sedang makeup free sehingga tidak terlalu memerlukan banyak sesi membersihkan wajah. Jangan terlalu over-cleansing, sebab hal ini bisa membuat kulit kering dan produksi minyak di kulit jadi tidak seimbang.
Melakukan exfoliasi
Tentu saja membersihkan wajah tidak cukup. Perawatan kulit kadang membutuhkan sesi exfoliasi, di mana kita membantu kulit mengangkat sel kulit mati. Untuk hal ini, kadang kita menggunakan chemical exfoliator atau physical exfoliator. Chemical contohnya adalah toner exfoliasi yang memang lebih banyak ahli menyarankan menggunakan produk ini, sehingga lebih aman bagi pori.
Physical exfoliator memang bagus, karena produk sejenis scrub atau beads bisa berinteraksi langsung dengan kulit dan teksturnya membantu pelepasan sel kulit mati. Akan tetapi bagi pori wajah mungkin bisa berisiko ke depannya. Oleh karena itu, kita bisa menggunakan eksfoliasi ini di bagian lain seperti kulit badan.
Exfoliasi juga sebaiknya tidak terlalu sering. Cukup satu sampai 2 kali seminggu. Setelahnya, gunakan pelembab dan SPF yang lembut bagi kulit karena setelah pengelupasan, kulit bisa lebih sensitif.
Menggunakan perawatan retinoid
Sementara itu, perawatan kulit lainnya yang bisa kita gunakan adalah retinoid atau retinol. Namun demikian, mungkin tidak semua orang cocok menggunakan perawatan ini, terutama untuk kulit yang sangat kering. Salah satu tips menggunkan produk retiol atau retinoid, keesokan harinya kita perlu menggunakan pelembab murni.
Sebab retinol berpotensi untuk membuat kulit sangat kering bila tidak kita imbangi dengan perawatan kulit untuk pemulihan setelahnya. Pelembab meski terkesan sepele, tapi bisa mencegah efek samping tersebut. Meski demikian, bukan berarti retinoid tidak aman. Gunakan produk dengan bahan dan kualitas yang baik, serta cari tahu mengenai kualitas produk tersebut di mata konsumen lainnya.
Cara menghilangkan milia dengan manual di dokter kulit
Solusi yang lebih advance adalah dengan mengunjungi spesialis kulit untuk mengetahui bagaimana kondisi milia tersebut. Sebab kita tidak dianjurkan untuk memencet sendiri kulit yang mengandung milia. Seperti sudah kita bahas sebelumnya bahwa milia memiliki konsistensi yang berbeda dari komedo. Oleh karena itu, penanganannya pun berbeda.
Pada dokter spesialis kulit, prosedurnya sudah lebih sesuai dengan standar. Alat ekstraktor dapat membantu mengeluarkan milia tanpa rasa sakit dan tidak perlu menggunakan prosedur bius. Sebaiknya datang ke dokter spesialis yang memang terpercaya agar hasilnya lebih maksimal dan membuat hati tenang.
Rajin menggunakan masker
Sheet mask maupun clay mask bisa membantu mengangkat sel kulit mati. Cara ini juga dapat membantu mengatasi milia secara bertahap. Sheet mask yang mengandung serum bisa menutrisi kulit wajah sehingga mempercepat regenerasi sel. Sedangkan masker clay biasanya memiliki khasiat untuk mengatasi permasalahan pada pori.
Dengan demikian bisa mencegah permasalahan seperti komedo, sebum dan lainnya. Memang kedua masker ini tidak langsung mengatasi milia, akan tetapi bisa membantu merawat regenerasi kulit dari waktu ke waktu. Bila kita lakukan secara rutin, selain bisa menyamarkan permasalahan tekstur dan warna kulit, juga bisa membantu menipiskan lapisan milia.
Ada jenis milia yang bisa hilang sendiri
Milia bukan hanya terjadi pada orang dewasa. Ada juga milia yang terjadi pada bayi baru lahir. Meski demikian, hal ini tidak perlu kita khawatirkan karena bisa hilang dengan sendirinya. Belum ada kepastian mengenai penyebab dari munculnya milia yang ada pada bayi ini, tetapi selama tidak menimbulkan gangguan lainnya, maka bisa kita biarkan sebagai gejala bawaan setelah lahir.
Sedangkan pada orang dewasa, milia yang masih tergolong ringan akan bisa hilang dengan sendirinya setelah beberapa minggu atau beberapa bulan. Jika setelah itu tidak kunjung teratasi dan kita merasa tidak nyaman maupun kurang percaya diri, bisa mencoba mengunjungi profesional seperti spesialis kulit untuk mendapatkan perawatan seperti di atas.
Itulah beberapa cara untuk mengatasi milia. Sebenarnya kondisi ini jarang yang benar-benar membahayakan, bahkan bisa hilang dengan sendirinya.
BACA JUGA: 10 Cara Menghilangkan Bruntusan di Wajah dengan Cepat
Meski demikian, tetap rajin melakukan perawatan wajah seperti membersihkan dan memberi nutrisi. Tidak perlu melakukan banyak ritual skincare. Yang penting menjaga kebersihan, merawat dan memberikan perlindungan seperti SPF secara rutin, dapat mencegah munculnya berbagai masalah kulit wajah, termasuk Milia.