Batuk Berdarah, Kenali Penyebab dan Penanganannya


Beberapa orang mengalami batuk berdarah dan dapat merasakan panik atau gelisah. Hal tersebut wajar, karena batuk sendiri mestinya adalah mekanisme biasa dari tubuh untuk mengeluarkan partikel atau benda asing dari dalam sistem pernafasan. Bila mengeluarkan darah, kemungkinan ada kondisi spesifik yang menjadi perhatian.

Namun, apapun kondisinya memang sebaiknya kita hadapi dengan tidak panik. Pendarahan yang terjadi kemungkinan berasal dari permasalahan di pembuluh darah area sistem pernafasan. Seperti hidung, paru-paru, batang tenggorokan dan tenggorokan itu sendiri.

Meski merupakan kondisi yang serius, batuk berdarah masih dapat kita atasi. Begini pembahasan lebih lengkapnya.

Penyebab munculnya batuk berdarah

ilustrasi gejala batuk berdarah
Sumber gambar

Batuk beserta pendarahan biasanya memang sudah bersamaan dengan kondisi tubuh yang spesifik. Misalnya, bronkitis, pneumonia, TBC, kanker, emboli paru, cedera di area dada hingga masuknya partikel asing ke dalam pernafasan. Di samping sistem pernafasan, permasalahan gagal jantung, dan kondisi autoimun.

Jadi, faktor penyumbang munculnya batuk berdarah ini memang kebanyakan adalah penyakit penyerta. Faktor lainnya juga bisa terjadi sebagai efek samping konsumsi obat-obatan seperti pengencer darah, hingga narkoba.

Gejala batuk berdarah yang sering muncul

ilustrasi penyebab batuk berdarah
Sumber gambar

Batuk berdarah atau hemoptysis dan muntah darah adalah kondisi yang berbeda. Batuk berdarah keluar lewat mekanisme batuk dengan volume darah yang tidak tentu, tergantung dari keadaan pasien. Bisa dalam jumlah cukup banyak, atau hanya bercak yang menyertai dahak. Warna darah saat batuk biasanya lebih merah terang daripada muntah darah yang berwarna gelap.

Gejala yang mengikuti saat terjadi batuk darah dapat terjadi pada beberapa waktu sebelumnya. Misalnya batuk yang memang sudah menyertai dan intens, kemudian demam dan dada terasa nyeri. Penurunan kondisi tubuh, sering merasa lemah atau kehabisan energi dan berat badan yang turun.

Dalam kondisi batuk atau mengalami gangguan pernafasan, tubuh seseorang akan cenderung cepat mengalami penurunan kondisi. Energi lebih cepat habis dan bobot tubuh berkurang. Bila gejala-gejala tersebut sudah muncul, sebaiknya menjalani perawatan yang lebih intensif untuk penanganannya di fasilitas kesehatan.

Kondisi yang sebaiknya segera ke dokter

ilustrasi wanita sedang menderita batuk
Sumber gambar

Batuk dengan darah yang disertai penyakit penyerta, perlu mendapat penanganan dari dokter. Namun, di samping itu juga ada kondisi yang perlu segera mendapat perawatan intensif dan tidak menunda. Yakni kondisi batuk berdarah yang terjadi sesaat setelah cedera di area dada, pendarahan yang keluar terus menerus lebih dari 1 gelas (200ml), serta bila ada kondisi drop yang muncul. Misalnya sesak nafas, gelisah, pandangan meredup, hingga berkeringat dingin.

Bagi mereka yang memiliki kondisi TBC, jangan melewatkan sesi kontrol. Perawatan pada pasien dengan kondisi TBC memang durasinya cukup lama, yakni hingga setengah tahun.

Pengobatan dan penanganan untuk batuk dengan darah

Diagnosa pada pasien biasanya dengan observasi dokter. Pasien akan ditanya mengenai gejala yang terjadi, setelah itu bila perlu, akan ada pemeriksaan laboratorium. Di antaranya pengecekan dahak, peneropongan pada saluran pernafasan, rontgen atau CT Scan serta tes darah.

Dari observasi ini, kemudian dokter akan menentukan penanganan yang tepat apakah perlu rawat inap atau bisa rawat jalan dan pengobatan yang sesuai dengan gejalanya. Misalnya pada pasien TBC, biasanya mendapat pengobatan anti tuberkulosis, serta melakukan kontrol secara berkala ke dokter dan perawatan sesuai dengan level keparahannya.

Sedangkan pada pasien yang mengalami kanker paru-paru, biasanya memerlukan tindakan untuk mengangkat kankernya, atau kemoterapi maupun radioterapi.

Apabila penderita mengalami kehilangan banyak darah, dokter dapat memberikan infus dengan lebih intens untuk menjaga sirkulasi darah. Kondisi ini bernama syok hipovolemik, merupakan kondisi serius di mana pasien kehabisan darah akibat batuk yang parah. Penanganan ini juga tergolong yang perlu disegerakan.

Mencegah batuk menjadi lebih parah

ilustrasi minum obat
Sumber gambar

Sistem pernapasan manusia adalah sebuah sistem yang sangat kuat. Akan tetapi, untuk mencegah terjadinya keparahan kondisi hingga batuk berdarah, maka sebaiknya menerapkan beberapa cara seperti berikut ini:

  • Tidak merokok atau menghindari lingkungan perokok. Sebab baik perokok aktif maupun pasif, keduanya memiliki risiko mengalami perburukan kondisi paru.
  • Tidak membiarkan kondisi batuk yang berkepanjangan.
  • Senantiasa menjaga dan berada di lingkungan dengan sirkulasi udara yang baik.
  • Menghindari begadang. Sebab pada malam hari atau ketika tubuh sedang beristirahat dengan waktu yang panjang, adalah waktu ketika organ tubuh melakukan detoks serta revitalisasi.
  • Menggunakan masker di lingkungan infeksius atau berpolusi.
  • Konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang agar menjaga kekebalan tubuh. Imbangi juga dengan olahraga agar sistem metabolisme menjadi lancar.
  • Mendapat paparan sinar matahari bila memungkinkan, agar memenuhi asupan vitamin D alami dalam jumlah besar meski berjemur sebentar.

Selain untuk pencegahan. beberapa hal di atas juga bisa menunjang kesembuhan dan pemulihan. Bila merasakan gejala seperti batuk, sebaiknya jangan membiarkannya semakin parah. Lakukan perbaikan gaya hidup dan pengobatan bila perlu.

BACA JUGA: Mengapa Batuk Tak Kunjung Sembuh? Coba 5 Hal Ini

Kesehatan sistem pernapasan kita adalah hal yang sangat esensial dan anugerah tak terkira. Bernafas dengan lega tentu adalah nikmat yang jangan sampai kita sia-siakan. Oleh karena itu, senantiasa jaga kesehatan tubuh secara menyeluruh dan jaga kekebalannya meski dari hal-hal sederhana seperti tidur cukup dan tepat waktu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *