Nanah Jadi Abses Gigi, Ini Akibatnya Kalau Dibiarkan
Penyakit abses gigi terjadi pada mereka yang kualitas kesehatan gigi dan rongga mulutnya kurang terjaga. Umumnya muncul berupa benjolan atau daging tumbuh pada gusi atau di sekitar akar gigi. Kemunculannya kerap bersamaan dengan rasa sakit yang cenderung mengganggu.
Bila abses gigi sudah muncul, merupakan alarm bagi kita untuk segera memeriksakan kondisi gigi. Sebab benjolan berisi nanah ini sebaiknya tidak kita remehkan, karena dapat menjalar menjadi permasalahan gigi dan mulut yang lebih serius.
Sayangnya, memang kebanyakan orang memiliki keengganan dan segan untuk pergi ke dokter, utamanya bila berurusan dengan permasalahan gigi. Sebab khawatir bila akan sakit atau mahal. Sebenarnya, semakin cepat kita memeriksakan, akan lebih mudah penanganannya. Selain itu, tenaga medis di klinik gigi tentunya sudah memiliki pengalaman, keahlian dan fasilitas yang semakin canggih sehingga pemeriksaan serta penanganan bisa jauh lebih nyaman.
Agar lebih yakin, yuk membahas tentang abses gigi, gejala, penanganan dan apa yang akan terjadi bila kita membiarkan kondisinya tanpa memeriksakan.
Arti dari abses gigi dan jenisnya
Abses merupakan jaringan lunak yang muncul sebagai akibat dari infeksi. Pada abses gigi, jaringan ini muncul pada gusi atau gigi yang mengalami masalah pada akar maupun gusi sekitarnya. Berdasarkan lokasi, abses terdiri dari beberapa jenis seperti periodontal, gingivital atau periapikal. Hal ini akan kita perdalam pada poin berikutnya.
Ketika suatu infeksi telah menghasilkan nanah, menunjukkan bahwa kondisi tersebut serius dan memerlukan penanganan. Karenanya, jika ada abses gigi, kita disarankan untuk melakukan foto panoramik gigi dan segera ke dokter meski masih ada rasa nyeri.
Ini gejala gigi saat terjadi abses atau bengkak
Bila tidak melihat ke dalam mulut, abses mungkin terasa seperti sedang tumbuh gigi bungsu atau gusi bengkak biasa. Tapi bila kita amati, ternyata sudah ada bagian bawah atau atas gusi yang membengkak dan membentuk benjolan. Inilah abses gigi.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah beberapa ciri dan gejala yang sering terjadi ketika seseorang mengalami abses:
- Mengalami gusi bengkak dan rasanya sakit atau nyeri. Kondisi ini bisa berlangsung 7-14 hari atau bahkan lebih.
- Rasa nyeri tidak hilang meski menggunakan obat pereda nyeri atau berkumur dengan air garam
- Muncul benjolan pada area gusi
- Terkadang memunculkan demam, tanda respon imun pada infeksi bakteri.
- Perubahan warna gigi
- Nafas tidak sedap atau bau mulut
- Bila sangat parah, kadang membuat kelenjar getah bening mengalami pembengkakan.
- Dapat memunculkan sesak nafas
Ini yang menjadi penyebab abses gigi
Penyebab utama gigi mengalami abses ialah kebersihan gigi dan mulut yang kurang baik. Hal ini bukan sekedar sikat gigi dan berkumur saja, melainkan juga kebiasaan konsumsi makanan manis hingga keberadaan lubang dan karang gigi. Adanya gigi yang bermasalah, tapi tidak tertangani, menyebabkan iklim kesehatan di rongga mulut tidak baik.
Yang menyebabkan bakteri dan kuman tadi memunculkan abses adalah karena kuman dan bakteri sudah menyerang hingga ke bagian dalam saluran gigi, seperti pada bagian akar atau rongga yang muncul karena adanya plak dan karang gigi. Makanan manis atau kondisi mulut yang kering juga bisa menyebabkan pembentukan abses ini.
Mengenal jenis-jenisnya
Seperti yang telah kita singgung di bagian awal, bahwa abses gigi juga ada jenisnya bila kita tinjau dari lokasi kemunculannya. Berikut ini penjelasannya:
Abses gigi periodontal
Merupakan jenis abses yang tumbuh pada area gusi sebelah akar gigi. Kemunculannya dapat menginfeksi atau menyebar ke jaringan yang lain.
Abses gigi gingiva
Kemunculannya ada di gusi atau biasanya orang menyebutnya sebagai abses gusi.
Abses periapikal
Abses periapikal timbul dari akar gusi yang bermasalah.
Pertolongan pertama sebelum ke dokter gigi
Sambil menunggu untuk bisa ke dokter gigi, kita dapat melakukan sejumlah pertolongan pertama di rumah. Baik menggunakan bahan alami atau obat-obatan. Meski demikian, jangan tunda ke dokter bila sudah ada abses yang muncul.
Nah, berikut ini alternatif tindakan yang bisa kita lakukan untuk meringankan keluhan yang muncul:
- Berkumur dengan air garam hangat atau larutan kumur yang mengandung povidone iodine.
- Menyikat gigi, tapi lakukan secara lembut pada area yang bermasalah.
- Mengompres bila terjadi pembengkakan atau pada area yang sakit. Gunakan kompres dingin.
- Hindari konsumsi makanan yang keras, garing, berduri, terlalu panas, terlalu dingin, masih alot dan sejenisnya yang sulit untuk kita cerna.
- Gunakan obat pereda nyeri bila terasa sakit, pastikan dosis dan penggunaannya sesuai rekomendasi dokter.
Apa yang terjadi bila abses gigi tidak tertangani dengan baik?
Karena sebenarnya tergolong sebagai permasalahan gigi yang memburuk, bila tidak tertangani dengan baik, abses ini malah bisa memunculkan berbagai kondisi yang lebih serius. Di antaranya adalah seperti di bawah ini:
Angina ludwig atau pleghnon
Angina ludwig merupakan kondisi di mana terjadi pembengkakan pada area leher akibat infeksi bakteri dan tergolong sebagai masalah serius sebab bisa membahayakan nyawa. Hal ini terjadi ketika infeksi bakteri sudah menyebar dan parah. Infeksi bakteri ini bukan hanya dari permasalahan abses gigi, tapi juga bisa karena kondisi cedera mulut atau lainnya.
Bila hal ini terjadi, pasien harus segera mendapat perawatan di rumah sakit untuk memulihkan pembengkakan pada jaringan kulit akibat angina ludwig ini. Pengobatan ini bahkan mungkin tidak langsung mengatasi permasalahan pada giginya. Oleh karena itu dokter gigi kerap menganjurkan bila ada masalah gigi, segera periksakan dan lakukan tindakan.
Kista gigi
Terbentuknya jaringan lunak pada area gusi dekat gigi yang merupakan perburukan dari kondisi abses gigi.
Sepsis
Masuknya bakteri atau kuman ke pembuluh darah sehingga menyebabkan kegawatdaruratan karena menyerang sistem organ atau sistem peredaran lainnya. Hal ini sama seperti Angina ludwig, di mana bisa menyebabkan serangan jantung dan kematian.
Cara pencegahan
Ada beberapa cara mencegah abses gigi, baik sebelum terbentuknya masalah gigi atau pada gigi dan mulut yang sehat, hingga pada kondisi mulut yang menunjukkan gangguan kesehatan sejak dini. Inilah di antaranya:
- Sikat gigi dengan benar dan lengkapi dengan berkumur. Sikat gigi atas ke arah bawah dan sikat gigi bawah ke arah atas. Cara ini bisa membersihkan dengan maksimal dan mencegah karang gigi.
- Batasi makanan manis, karena berisiko memudahkan bakteri berkembang serta menghambat penyembuhan atau regenerasi jaringan baru.
- Tidak merokok, sebab dapat merusak iklim di rongga mulut dan memperparah bila terdapat permasalahan gigi dan gusi.
- Memeriksakan diri ke dokter gigi segera setelah muncul gejala atau secara rutin setiap 6 bulan sekali.
Bila sudah memeriksakan diri ke dokter gigi, nantinya kita akan mendapat arahan untuk melakukan foto panoramik atau CT Scan. Kemudian hasilnya menjadi bahan pertimbangan langkah apa yang akan dilakukan. Apakah perawatan saluran akar, pengeluaran nanah ataukah pencabutan gigi.
BACA JUGA: Masalah Gigi Bungsu dan Cara Penanganan yang Tepat
Jangan khawatir, semua anjuran dokter akan melibatkan pertimbangan dari pasien juga. Yang penting, jangan menunda untuk mengatasi masalah bila terjadi gejala untuk mencegah keparahan atau komplikasi.