Tentang Jantung Berdebar, Jenis, dan Penanganannya
Pernah merasa jantung berdebar dengan tidak normal? Seringkali kita mengira hal tersebut kemungkinan adalah gejala penyakit berat atau sinyal tubuh tertentu yang membahayakan. Ternyata tidak selalu demikian, tapi ada baiknya kita kenali maksud di balik kemunculan debaran jantung yang terjadi.
Jantung berdebar, berbeda dengan jantung berdetak normal. Debaran jantung mengindikasikan situasi di mana detak jantung lebih intens atau tidak beraturan. Umumnya terjadi ketika kita baru saja melakukan aktivitas yang intens seperti lari, mengalami syok atau keterkejutan.
Pada pembahasan kali ini kita akan mendalami tentang beberapa hal yang menyebabkan jantung berdebar. Apakah hal tersebut abnormal dan seperti apa kriteria debaran jantung yang perlu kita waspadai. Simak penjelasannya berikut ini.
Pengertian kondisi jantung berdebar
Jantung berdebar merupakan keadaan di mana detak jantung terasa lebih kencang atau lebih kuat daripada biasanya. Selain kecepatan, kadang debaran ini juga tidak beraturan. Perasaan ini tentunya muncul di area torso badan atau dada, tepatnya di lokasi jantung.
Meski terdengar mengkhawatirkan, umumnya jantung berdebar tidak membahayakan. Meski demikian, bila terjadi tanpa sebab dengan frekuensi yang sering dalam sebulan atau sepekan, bisa jadi mengindikasikan adanya kondisi kesehatan yang kita perlu periksakan.
Debaran jantung yang sifatnya perlu perhatian khusus adalah ketika bersamaan dengan beragam gejala lain. Misalnya sesak nafas, rasa kram pada dada hingga leher, atau bahkan bila membuat orang yang bersangkutan sangat lemas hingga tidak sadarkan diri.
Karakter dari jantung berdebar
Jantung berdebar merupakan kondisi yang muncul begitu saja, tergantung penyebabnya. Seringkali ia hadir tanpa ciri atau gejala yang spesifik dan bertahan. Akan tetapi, ada karakter kemunculan kondisi ini. Di antaranya adalah:
- Irama lebih cepat, lebih kuat atau memiliki ritme tidak beraturan.
- Bisa muncul secara tiba-tiba, atau terpicu faktor tertentu. Misalnya trauma, zat tertentu seperti kopi, reaksi kimia dalam tubuh, maupun obat-obatan.
- Ada yang bisa hilang begitu saja. Debaran jenis ini tidak berbahaya.
- Ada yang berulang kedatangannya, maka sebaiknya periksakan diri untuk mengetahui diagnosa yang lebih tepat.
Penyebab detak jantung lebih intens
Ada beberapa penyebab debaran jantung yang umum. Di antaranya adalah aktivitas berulang seperti gerakan olahraga, aktivitas high atau low impact seperti olahraga kardio atau olahraga beban, selanjutnya adalah kondisi yang mengejutkan seperti terjatuh, mendengar suara keras tiba-tiba dan lain sebagainya.
Akan tetapi, hampir semua orang pasti pernah merasakan jantung berdebar yang yang tiba-tiba tanpa sebab, atau akibat terpicu oleh zat tertentu. Berikut ini penyebab di baliknya yang sering tidak kita sadari:
- Efek samping konsumsi kafein, baik dari minuman atau obat. Bila memiliki sensitivitas terhadap zat yang satu ini, kemungkinan bisa mengalami jantung berdebar.
- Memiliki gangguan lambung seperti GERD atau yang lainnya.
- Efek samping zat lain dari obat-obatan, misalnya antibiotik atau antihistamin.
- Pergerakan hormon. Pada kondisi seperti menstruasi, ovulasi, kehamilan atau menopause pada wanita.
- Memiliki atau mengalami kecenderungan psikologis tertentu. Misalnya gangguan panik, mengalami trauma dan terpicu oleh penyebab trauma tersebut.
- Memiliki gangguan irama jantung atau aritmia sebagai dampak dari kelainan jantung.
- Sedang mengalami kondisi kesehatan tertentu seperti hipertiroidisme, autoimun, dehidrasi atau demam tinggi
Bagaimana cara menangani kondisi jantung berdebar
Untuk mengatasi kondisi ini, tergantung dari jenis dan penyebab jantung berdebar. Pada dasarnya, beberapa jenis jantung berdebar bisa datang dengan tiba-tiba, akan tetapi akan hilang dengan sendirinya. Meski demikian, ada pula yang berlangsung cukup lama atau berlangsung sebentar dan sering.
Periksakan kondisi kesehatan dan konsultasikan dengan dokter untuk mengetahui penyebab persisnya. Ada kalanya hal ini memang memerlukan satu atau bahkan serangkaian pemeriksaan.
Di antaranya seperti medical check up, pemeriksaan rekam jantung, dan lain sebagainya. Beda penyebab tentunya beda gejala. Ada yang mengalaminya karena aspek psikis, maka penanganannya bisa melalui psikiater.
Di luar itu, kita bisa mengusahakan lewat beberapa hal ini:
- Kurangi konsumsi kafein seperti kopi atau cokelat, serta makanan yang mungkin mengiritasi lambung.
- Cukupkan tidur, sebab bisa menjadi salah satu penyebab siklus metabolisme yang berantakan, memicu stres dan menyebabkan debaran jantung.
- Lakukan pemanasan dan pendinginan pada saat berolahraga. Supaya menjaga kinerja jantung tetap stabil setelah melalui fluktuasi irama mengikuti gerakan olahraga.
- Mengonsumsi asupan seimbang. Agar bisa menutrisi tubuh dan menghindari adanya penumpukan kolesterol, gula darah dan asam urat. Kesemuanya bisa berpengaruh pada kondisi jantung yang tidak stabil.
- Melakukan pemeriksaan rutin atau medical check up secara rutin. Beberapa orang melakukannya setahun 1-2 kali. Akan tetapi, dalam kondisi tertentu sangat mungkin melakukan setiap bulan atau beberapa bulan sekali.
- Bagi yang mengalaminya karena kondisi psikis, bisa juga dengan latihan relaksasi atau latihan mengolah pikiran dan latihan nafas.
Umumnya, kondisi jantung berdebar tidak terlalu berbahaya dan merupakan reaksi tubuh yang alami. Ia bisa hilang dengan sendirinya, akan tetapi mungkin bisa bersamaan dengan gangguan kesehatan tertentu.
BACA JUGA: 7 Cara Menjaga Kesehatan Jantung Secara Alami
Agar tidak menduga-duga, pastikan dengan langsung melakukan pemeriksaan kesehatan. Lebih cepat penanganannya, akan lebih bisa menghindari risiko kesehatan yang lebih tinggi.