Vaksin ke 3 Bikin Demam, Ini Cara Mengatasinya agar Tidak Parno
Saat ini proteksi masyarakat dari pandemi Covid-19 sudah memasuki vaksin ke 3. Bagi yang telah memiliki e-ticket di aplikasi Peduli Lindungi, dapat mengunjungi gerai vaksinasi terdekat.
Kendala vaksinasi saat ini selain kabar miring seputar vaksin, adalah kecemasan masyarakat pada efek samping yang muncul. Vaksin dosis 3 ini merupakan pemutakhiran dari dosis primer sebelumnya, sekaligus memberikan kekebalan dari varian baru Omicron yang sempat menimbulkan gelombang ketiga.
Syarat menerima vaksin booster adalah mereka yang sudah berusia 18 tahun ke atas, dalam kondisi sehat. Apabila memiliki komorbid atau penyakit bawaan, sebaiknya dalam kondisi yang sudah terkontrol, bukan sedang kambuh. Karena vaksinasi pada dasarnya akan melatih imunitas kita sehingga membutuhkan kondisi tubuh yang prima.
Dosis yang kita dapatkan telah melalui uji dan pengawasan dari Kemenkes dan WHO, sehingga pastinya aman. Agar tidak takut vaksinasi karena efek sampingnya, yuk kita bahas beberapa hal yang perlu dipahami bersama ini.
Vaksin ke 3 banyak benefitnya
Seperti kita ketahui bersama bahwa sepanjang pandemi Covid-19, varian virus ini terus bermutasi. Para ahli, WHO dan Kementerian Kesehatan di masing-masing negara berusaha memfasilitasi vaksinasi ini dalam rangka mencegah ledakan kasus yang lebih masif.
Pembaruan vaksin dengan dosis 3 ini dapat menjadi perlindungan dari variasi mutasi virus Corona yang ada. Meski banyak sekali isu miring terkait vaksin, namun saat ini populasi dunia sudah menunjukkan geliat mobilitas kembali, serta penurunan kasus sejak adanya dosis primer dan vaksin 3.
Selain itu, untuk Indonesia sendiri menggunakan vaksin dosis 3 sebagai persyaratan agar bisa bepergian ke luar kota, pulau dan bahkan antar negara. Hal ini memudahkan masyarakat agar lebih aman dan nyaman melakukan perjalanan rantau, bekerja, bisnis atau kebutuhan lain seperti umroh dan haji.
Efek samping yang mungkin timbul
Banyak orang menunda mendapatkan vaksin karena takut dengan efek samping. Apalagi banyak narasi di media sosial yang memberikan gambaran seolah vaksin ini bisa mengarah pada hal-hal yang membahayakan.
Pada fakta di lapangan, efek samping yang paling banyak muncul adalah rasa mengantuk, lelah atau rasa berat di area vaksin untuk dosis primer. Sedangkan mereka yang menjalani vaksin ke 3 bisa merasakan efek samping seperti demam yang lebih spesifik. Namun, kondisi ini tidak dalam waktu lama dan bisa kita atasi dengan pengobatan dari rumah.
Khusus untuk mereka yang lansia dan memiliki penyakit bawaan, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter bila masih merasa ragu untuk melakukan booster. Idealnya, asalkan tidak sedang flu, demam dan tidak ada kekambuhan penyakit, maka bisa mengikuti vaksinasi.
Cara mencegah efek samping vaksin ke 3
Kalau ingin mencegah munculnya demam dan reaksi vaksin apakah bisa? Pada dasarnya hal ini tergantung dari respon kekebalan tubuh kita masing-masing. Namun ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk meminimalisir KIPI (Kejadian ikutan pasca imunisasi).
- Menjaga tubuh tetap fit dan sehat sebelum vaksin (menghindari kehujanan, kelelahan).
- Tidak begadang dan mencukupkan kebutuhan tidur.
- Konsumsi makanan dengan nutrisi seimbang. Kurangi konsumsi daging dan lemak, tingkatkan sayur dan buah.
- Konsumsi cukup cairan dan elektrolit bila perlu.
- Tidak dalam kondisi sakit atau mengonsumsi obat. Bila hal ini terjadi, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum berangkat vaksin.
- Bila perlu, lakukan pemeriksaan kesehatan lengkap untuk memastikan kondisi.
Dalam beberapa jadwal vaksin, kita akan diminta untuk sarapan atau makan terlebih dahulu. Berangkat tidak dengan perut kosong juga bisa membantu kita menghindari efek samping dari vaksinasi.
Cara mengatasi demam yang muncul
Apabila nantinya ada efek samping berupa demam dan sakit kepala, tidak perlu merasa panik dan cemas. Hal tersebut adalah reaksi normal tubuh yang sedang ‘latihan’ kekebalan terhadap Covid-19. Solusi cepat yang bisa kita lakukan di antaranya seperti berikut ini:
- Mengonsumsi cairan, utamanya air putih secukupnya.
- Sediakan pereda nyeri dan demam seperti ibuprofen atau paracetamol. Konsumsi hanya bila demam muncul. Bila tidak ada efek samping demam, tidak perlu meminumnya.
- Bila nyeri pada lokasi suntikan terasa berat, kita bisa mengompres dengan kompresan dingin.
- Tidak melakukan aktivitas yang makan energi besar atau membutuhkan konsentrasi tinggi. Karena menghindari efek mengantuk dan lelah.
- Bila gejala muncul, sebaiknya izinkan tubuh kita untuk istirahat dan tidak memaksakan terus beraktivitas. Hal ini untuk menghindari efek lain yang bisa muncul.
- Bila perlu, konsultasikan dengan dokter secara online atau hotline fasilitas kesehatan terdekat. Terutama bila keluhan tidak berkurang.
Tetap tenang karena vaksin aman
Kunci dari menghadapi vaksinasi adalah tidak panik atau terbawa pikiran-pikiran yang belum tentu terjadi. Bila perlu, kita bisa bertanya testimoni pada rekan dan kerabat yang sudah menerima vaksin ketiga.
Meski reaksinya berbeda-beda, tapi sangat jarang terjadi laporan kasus KIPI vaksin yang sangat membahayakan. Gejala KIPI bisa muncul dalam 1 sampai beberapa hari, tergantung dari penanganan dan kondisi tubuh orang tersebut. Jangan khawatir, efek samping tidak menetap dalam waktu lama atau membuat perubahan pada tubuh.
Apabila kita merasakan kondisi yang berbeda setelah beberapa waktu vaksin atau bahkan beberapa bulan, bisa mencoba berkonsultasi dengan dokter. Namun umumnya, hal tersebut lebih terpengaruh oleh kondisi bawaan kita sendiri.
Vaksinasi adalah salah satu langkah yang sedang terjadi di seluruh dunia guna mencegah pandemi merebak kembali. Meski demikian, jangan lupa tetap lakukan protokol kesehatan untuk proteksi yang optimal. Bagaimanapun, tubuh bisa terkena penyakit kapan saja bila kita tidak seksama menjaga kesehatan dan keamanannya.
Untuk mendapatkan layanan swab PCR yang aman dan terpercaya, GSI Lab selalu siap melayani kebutuhan Anda. Ada juga program berbagi PCR Gratis yang bisa cek di sini. Kita juga bisa menjadi bagian dari gerakan baik ini untuk membantu saudara lainnya yang membutuhkan swab PCR namun terkendala biaya.
BACA JUGA: Alasan di Balik Booster yang jadi Syarat Mudik
Semoga bangsa ini segera pulih dari pandemi, agar kita bisa kembali produktif dan menjalin silaturahmi bersama.