Apa Beda Vaksin Influenza dengan Vaksin Covid-19?
Selain Corona, sebenarnya terdapat vaksin influenza yang keberadaannya lebih dulu eksis. Namun karena Covid-19 dan penyakit flu hampir memiliki kesamaan gejala, mungkin banyak yang mengira vaksin ini sama.
Namun tentu saja keduanya adalah dua vaksin yang berbeda. Vaksin influenza sudah eksis lebih dulu karena ternyata penyakit yang kita anggap ringan ini, bisa menjadi berat bagi sebagian orang. Risiko Covid-19 pada komorbid, rupanya bisa sama terjadi melalui influenza. Misalnya pada wanita hamil, lansia di atas 65 tahun dan balita, serta mereka yang memiliki ketahanan imunitas rendah, seperti pada orang dengan HIV/AIDS
Untuk mengetahui lebih banyak tentang seluk beluk vaksin influenza, mari kita simak penjelasan ini.
Vaksin influenza untuk cegah risiko kematian
Barangkali agak sulit memercayai bahwa influenza bisa sebabkan kematian. Namun begitulah kenyataannya yang terjadi setiap tahun. Menurut data WHO, dari sekitar 5 juta kasus influenza per tahun, 650.000 di antaranya menyebabkan kematian.
Bila kita menilik sejarah penyakit ini pun, pada tahun 1918, influenza merupakan wabah besar dan menyebabkan sekitar 100 juta kasus kematian. Di mana itu merupakan 5 persen dari populasi warga dunia saat itu. Dan yang lebih mengejutkan dari angka kematian itu bahwa sebagian besarnya adalah orang dewasa muda dan sehat.
Hampir sama dengan Covid-19, gelombang pertama wabah ini sangat mematikan. Namun akhirnya berhasil meredam dengan adanya imunisasi. Virus tidak serta merta berakhir, namun juga bermutasi sehingga membuat dampaknya tidak sekuat gelombang pertama.
Gejala penyakit flu
Influenza memang lebih ringan daripada Covid-19 yang hingga saat ini masih terus bermutasi dan sempat membuat banyak lonjakan kasus di berbagai negara. Kita pun sudah mengenali gejala umum yang biasanya muncul menjadi penanda penyakit ini. Di antaranya adalah:
- Flu atau pilek dengan hidung berair dan tersumbat
- Bisa muncul dengan batuk
- Sakit kepala atau pusing, beserta dengan demam dan kadang meriang
- Rasa nyeri otot atau nyeri sendi
- Lidah terasa hambar
Yang membuat dampak influenza bisa berbeda pada setiap orang adalah kekebalan tubuh dan penyakit bawaan. Ketika seseorang sedang hamil, masih balita dan dalam tahap pembentukan kekebalan tubuh, atau lansia dengan penyakit bawaan dan orang dengan masalah kekebalan tubuh lainnya, maka lebih rentan mengalami keparahan gejala. Namun demikian sebenarnya tidak semua akan terancam nyawanya. Bila memperoleh penanganan yang tepat dan apabila mendapatkan vaksin influenza rutin setiap tahun, maka bisa mencegah risiko keparahan tersebut.
Jenis vaksin influenza
Bila vaksin Covid-19 terdiri dari beberapa dosis, vaksin influenza terdiri dari beberapa jenis. Di Indonesia menyediakan dua jenis vaksin untuk flu ini. Di antaranya adalah seperti berikut ini:
Vaksin Kuadrivalen
Merupakan jenis vaksin influenza yang cakupannya cukup luas, yaitu 2 tipe virus influenza A dan 2 tipe dari virus B. Di mana memiliki efek yang lebih lengkap daripada vaksin jenis Trivalen.
Vaksin Trivalen
Meski hanya mengandung proteksi 2 jenis virus influenza A dan 1 jenis virus B, namun vaksin ini berguna untuk musim tertentu. Pembuatannya terjadi setiap tahun dan tetap tersedia.
Pemberian dan penggunaannya
Vaksin influenza ini pemberiannya mulai dari usia 6 bulan. Meski begitu, ada perbedaan dosis dan frekuensi antara bayi 6 bulan dengan orang dewasa. Bila pada orang dewasa cukup sekali dalam setahun, bayi 6 bulan biasanya dalam rentang 1 bulan untuk 2 dosis.
Pemberian vaksin ini melalui suntikan. Untuk bisa mendapatkan vaksin ini, kita perlu berkonsultasi lebih dulu dengan dokter. Sebab nantinya ada efek samping umum yang mungkin terjadi pada orang dengan kondisi tertentu.
Efek samping yang muncul memiliki gejala yang umum. Seperti rasa ngilu dan bengkak pada bekas suntik, demam, sakit kepala, nyeri otot dan mual. Namun bila dalam kondisi yang sehat, kemungkinan tidak akan merasakan efek samping tersebut.
Meski Covid-19 dan influenza memiliki kesamaan gejala, namun dampak dan karakternya sejauh ini masih berbeda. Covid-19 masih bisa menimbulkan keparahan gejala atau perburukan kondisi bagi yang memiliki komorbid. Meskipun influenza juga demikian, namun virus Corona cenderung sulit kita prediksi karakter dan perburukannya.
BACA JUGA: 8 Rekomendasi Obat Flu Paling Ampuh yang Bisa Dibeli di Apotek Terdekat
Karena itu hingga kini para ahli terus melakukan pemantauan atas mutasi-mutasi virus yang pernah mewabah seperti influenza dan Covid-19 ini. Sementara itu, preventif yang bisa kita lakukan adalah dengan menerapkan hidup bersih dan sehat, di antaranya melalui protokol kesehatan. Selain itu, demi proteksi yang lebih baik, lakukan vaksinasi yang sudah terjamin aman di lokasi pemberian vaksin terpercaya.