Vaksin Corona di Indonesia Pertama oleh Presiden Jokowi
Vaksin Corona pertama di Indonesia oleh Presiden Jokowi
Setelah penantian panjang, dimana kita di sibuk kan dengan harusnya melakukan tes swab, pada akhirnya kini kita di wajibkan untuk melakukan vaksinasi. Vaksinasi Corona di Indonesia pertama kalinya dilakukan melalui Presiden Jokowi beserta sederet pejabat. Tak ketinggalan artis kenamaan, Raffi Ahmad. Vaksin yang diberikan adalah CoronaVac yang merupakan besutan perusahaan China, Sinovac.
Sebelumnya, vaksin Corona ini memang mengalami polemik yang cukup panjang di Indonesia. Terkait dengan halal-haram yang masih dipertanyakan, mengingat mayoritas penduduk adalah muslim. Serta, efikasi vaksin yang disebut lebih rendah dibanding dengan vaksin lainnya. Tak hanya itu, uji klinis di terhadap CoronaVac disebut tidak transparan dan kurang memiliki standar pengawasan seperti pada negara Barat.
Efektivitas Pemberian Vaksin Corona
Menurut uji klinis seperti halnya swab test sebelumnya, masih menjadi pertanyaan banyak pihak terkait efektivitas vaksin ini, namun di Brazil efikasi vaksin CoronaVac mencapai 78%. Sedangkan di Indonesia, menunjukkan data imunogenitas yang lebih rendah, yakni 65,3%. Hasil ini masih berada di atas standar yang ditetapkan WHO, yakni di atas 50%.
Walaupun begitu, pemerintah tetap berusaha mengadakan vaksin dan uji efektivitas pemberian Vaksin Corona di Indonesia. Strategi penyelenggaraan program juga di perlukan demi mengatasi pandemi dan dampaknya dengan segera. Bukan hanya vaksin CoronaVac dari Sinovac, pemerintah kabarnya juga sudah memesan vaksin dengan tingkat efikasi yang lebih mumpuni seperti Moderna dan Pfizer.
Presiden Jokowi bersedia menjadi orang pertama yang menerima vaksin, sebagai bentuk pembuktian bahwa vaksin ini layak dan aman digunakan masyarakat nantinya. Tak hanya pemimpin negara dan para pejabat, pemerintah juga menggandeng artis Raffi Ahmad. Kehadiran suami Nagita Slavina ini untuk mewakili para milenial dan anak muda agar tergerak mensukseskan percepatan penanganan Covid-19 dan mau divaksin.
Salah satu kejadian yang menarik perhatian warganet saat vaksinasi berjalan adalah tangan dokter yang menyuntik Presiden Jokowi nampak gemetar. Ia adalah Wakil Dokter Kepresidenan, dr. Abdul Muthalib. Menurut pengakuan sang dokter, ia sempat gugup karena ini merupakan vaksin pertama yang diterapkan dan langsung pada orang nomor satu di Indonesia.
Update data efikasi vaksin Corona
Sebagai tambahan informasi, pihak Brasil mengupdate data mengenai efikasi vaksin CoronaVac di negaranya. Melansir dari BBC, jika data diakumulasi dengan jumlah orang yang terinfeksi sangat ringan atau orang yang terjangkit tapi tak membutuhkan tindakan medis, maka efikasinya menjadi 50,4%. Dan angka persentasi ini tidak lebih tinggi dari angka persentasi di Indonesia. Penjelasan ini tidak menganulir statemen mereka (peneliti Butantan Institute) sebelumnya bahwa vaksin CoronaVac punya efikasi sebesar 78% untuk kasus ringan yang membutuhkan penanganan medis.
BACA JUGA: Serba-serbi Vaksin Sinovac di Indonesia, Disertifikasi Halal hingga Efikasi 65,3% yang Direstui BPOM
Fase Pemberian Vaksin Corona
Vaksinasi untuk presiden dan jajarannya ini sendiri akan terbagi menjadi dua fase. Yakni fase pertama dan fase kedua adalah 14 hari setelah vaksinasi pertama. Hal ini seperti telah disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia, Prof Dr dr Iris Rengganis.
Nantinya, elemen masyarakat yang akan diprioritaskan untuk menerima vaksin ini lebih dulu adalah nakes, asisten nakes, tenaga penunjang dan mahasiswa yang menjalani pendidikan kesehatan dalam status sedang bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan. Kemudian akan di lanjutkan pada seluruh elemen masyarakat.