Tren Makan Madu Beku di TikTok, Begini Saran Para Ahli
Sebuah tren baru sempat viral pada platform sosial media Tiktok. Di mana menampilkan video seseorang mengonsumsi madu beku. Beberapa orang penasaran lantaran tekstur madu yang dibekukan tampak mirip seperti jeli.
Lumrahnya hal ini mengundang viewersnya untuk mencoba hal yang sama. Tapi, sebenarnya tren ini kurang disarankan oleh para ahli gizi dan medis.
Tren ini pertama kali muncul pada 9 Juli 2021 ketika akun Tiktok Dave Ramirez mengaku telah memakan madu beku sebagai camilan dan mengatakan cukup menyegarkan. Setelah itu, tren ini menarik lebih dari 900 juta views dan telah menampilkan banyak orang-orang yang menirukannya termasuk di Indonesia.
Ini menjadi menarik lantaran setelah dibekukan di dalam freezer madu bertekstur jeli ini menghasilkan sensasi ASMR saat dikonsumsi.
Efek konsumsi madu secara berlebihan
Beberapa pengakuan dari yang sudah mencoba tren konsumsi madu beku ada yang mengalami efek negatif seperti mual atau gejala gastrointestinal setelahnya. Ini dikarenakan tidak disarankan untuk mengonsumsi madu lebih dari tiga suap per hari. Hal tersebut menyebabkan percepatan proses buang air besar, tidak jarang setelah melakukan tren ini mereka mengeluhkan sakit perut dan tidak ingin mencoba lagi.
Selain itu, menurut buku “2020-2025 Dietary Guildelines for Americans” oleh Izquierdo, kenaikan gula darah juga dapat terjadi dalam kurun waktu yang sangat cepat setelah konsmusi secara berlebihan. Ini akan berdampak pada saluran pencernaan dan menyebabkan mual dan diare. Madu dikemas dengan gula dan kalori yang padat. Terutama jika kita mengidap penyakit diabetes, maka akan sangat berdampak buruk bagi kesehatan.
Ketika dikonsumsi dengan cepat, seperti yang dilakukan pada tren TikTok. Ada juga potensi risiko terhadap gigi akibat tren ini. Madu beku memiliki teksur jeli mirip dengan mengkonsumsi permen yang kenyal. Ini dikhawatirkan dapat merusak email gigi atau lapisan luar gigi.
Saran Konsmusi madu
Meski Tiktok belakangan banyak memunculkan tren yang menarik untuk kita ikuti, ada baiknya menelaah lebih dulu agar tidak malah jadi masalah. Di Indonesia sendiri, makanan pokok dan harian, serta jajanan yang umum kita konsumsi sebenarnya sudah memberi sumbangsih gula yang cukup tinggi.
Karbohidrat seperti nasi, tepung serta minuman manis lainnya yang sebenarnya sudah melebihi batas konsumsi gula harian kita. Apalagi menambahkan madu yang sebenarnya punya aturan takar sendiri.
Selain itu pastikan juga bahwa diri anda tidak memiliki intoleransi fruktosa, karena madu mengandung fruktosa yang tinggi. Menurut ahli diet di Cleveland Clinic, Kristin Kirkpatrick sekitar 1 dari 3 orang memiliki intoleransi fruktosa makanan, juga disebut malabsorpsi fruktosa, yang berarti sel-sel di usus tidak menyerap fruktosa dengan baik, sehingga menyebabkan gangguan pencernaan.
BACA JUGA: Mengenal Propolis, yang Banyak Dicari Orang Saat Pandemi
Meskipun madu merupakan bahan alami dan manisnya menyenangkan, konsumsilah secukupnya saja. Bila kita ingin mencoba tren ini, pakai saja 1-2 sdm madu sesuai aturan pakai sehari-hari. Jangan lupa cukupi kebutuhan cairan dan olahraga juga ya.