Tes PCR Covid-19 Sebaiknya Kapan Dilakukan?
Tes PCR Covid-19 merupakan tes diagnostik molekuler (genetik) untuk menentukan apakah seseorang terinfeksi Covid-19.
Cara melakukan tes ini dengan menganalisis sampel usap (swab) hidung atau tenggorokan untuk melihat apakah sampel tersebut mengandung materi genetik RNA dari virus.
Tes ini dapat mengetahui apakah seseorang mengalami infeksi aktif.
Singkatan dari PCR adalah polymerase chain reaction.
Mengapa harus tes PCR?
Sebuah studi tentang tes usap hidung di The Lancet Microbe menemukan tes RT-PCR memiliki sensitivitas lebih dari 94 persen dan spesifisitas 100 persen.
Jadi, tes PCR adalah tes yang paling akurat, tidak menghasilkan positif palsu, dan menghasilkan sedikit negatif palsu.
RT-PCR adalah singkatan dari real time reverse-transcriptase polymerase chain reaction. WHO telah merekomendasikan tes ini sebagai deteksi atau uji virus corona penyebab Covid 19.
Virus corona merupakan virus RNA. Awal proses tes PCR mengubah RNA pada sampel agar menjadi DNA.
Enzim yang mengubah adalah “reverse transcriptase,” atau RT. Untuk menguji virus perlu melakukan perubahan reverse transcriptase dan kemudian PCR, atau sebagai tes RT-PCR. Teknik pemeriksaan tersebut awam mengenalnya dengan tes PCR Covid-19.
Setelah RNA diubah menjadi DNA, alat PCR akan melakukan amplifikasi atau perbanyakan materi genetik, sehingga bisa terdeteksi. Jika alat PCR mendeteksi RNA virus corona pada sampel tenggorokan atau hidung, maka hasilnya adalah positif.
Kapan Harus PCR?
Bila tubuh Anda mengalami gejala jangka panjang yang tidak kunjung hilang, seperti kelelahan, batuk, kesulitan bernapas, sakit kepala, nyeri sendi, maupun gejala-gejala lain yang ditengarai sebagai gejala Covid-19, segera lakukan swab PCR.
Banyak orang yang tidak mau menjalani tes PCR karena takut akan prosedur pengambilan sampel. Prosedur swab hidung dan tenggorokan dengan memakai lidi panjang dengan ujung ada kapas tipis diklaim terasa tidak menyenangkan atau tidak nyaman.
Namun, bagaimanapun, tes PCR tetap harus Anda lakukan untuk mengetahui ada tidaknya infeksi aktif Covid-19.
Diagnosis dini memungkinkan penanganan medis lebih cepat jika kondisi seseorang memburuk.
Selain itu, begitu seseorang terinfeksi virus corona perlu melakukan penanganan lanjut atau isolasi mandiri untuk menghindari penyebaran virus ke orang-orang sekitar.
“Orang-orang yang terpapar virus dan telah melakukan kontak erat dengan orang yang positif Covid-19 harus melakukan tes tertentu apakah mereka memiliki gejala atau tidak,” ujar Amira Roess, PhD, seorang profesor kesehatan dan epidemiologi global di Universitas George Mason.
Dari beberapa kasus, gejala yang timbul mungkin hanya berupa terganggunya indera penciuman (anosmia) begitu pula dengan rasa.
Pengalaman anosmia ini tidak hanya oleh pasien dengan gejala namun juga pada pasien tanpa gejala.
Masa inkubasi virus penyebab Covid-19 sekitar 5-7 hari, namun bisa sampai 14 hari.
Bila Hasil Tes Positif
Meskipun hasil tes PCR positif, penelitian menunjukkan pada sebagian orang hanya ada sedikit atau bahkan tidak ada virus yang dapat melalui proses pembiakan setelah sekitar 9-10 hari.
Ini berarti, seseorang telah terinfeksi virus tetapi setelah dites positif lama kemudian setelah tidak lagi menularkan ke orang lain.
Namun, PCR dapat tetap positif selama beberapa minggu setelah infeksi aktif. Ini berarti pada tubuh seseorang terdeteksi RNA virus, tetapi tidak menularkan kepada orang lain.
Ketika tes PCR dalam kisaran waktu lima hari setelah timbulnya gejala, hasilnya akan mengidentifikasi tes positif lebih dari 90 persen.
Namun, keefektifan tes dalam mengidentifikasi keberadaan virus corona dengan cepat menurun menjadi sekitar 70-71 persen antara hari ke 9 dan ke-11. Pada hari ke-21 akan turun menjadi sekitar 30 persen.
Tes PCR Covid-19 Sebaiknya Kapan?
Sebaiknya melakukan tes PCR dalam waktu yang tepat atau jangan terlalu dini, sebaiknya dalam waktu lebih dari 3 hari setelah terpapar. Dengan begitu, tes dapat menunjukkan hasil positif meskipun pasien tidak lagi berpotesni menularkan.
Pengulangan tes PCR perlu anjuran dari dokter atau tenaga medis yang menangani pasien.
Berapa lama hasil tes ini keluar? Standar hasil tes usap PCR pada laboratorium adalah 1-3 hari setelah pengambilan sampel seseorang yang mengalami gejala maupun tidak.
Kini Anda tak perlu lama untuk menunggu hasilnya, karena di GSI Lab hasilnya H +1 dengan tingkat akurasi yang baik.
Harga swab PCR GSI Lab kini sangat terjangkau yaitu Rp 699 ribu. GSI Lab juga menyediakan layanan PCR drive thru.