Cari Tahu Suhu Tubuh Normal dengan Cara Ini
Mengetahui bila kita sedang sehat atau tidak salah satunya dengan cek suhu tubuh normal. Bila terjadi kenaikan atau penurunan yang sangat signifikan, kemungkinan besar ada gangguan kesehatan.
Suhu tubuh kita memang menjadi penanda kehidupan. Bila terlalu tinggi, kemungkinan sedang ada infeksi yang berat. Karena demam merupakan penanda adanya infeksi atau virus dan imunitas kita sedang bekerja untuk mengatasinya. Sedangkan bila suhu tubuh sangat rendah kebanyakan karena faktor eksternal, misalnya hipotermia karena udara sekitar atau adanya penyakit di dalam tubuh.
Nah, bagaimana sih suhu tubuh normal manusia? Berikut ini cara kita mengenali dan mendeteksi permasalah pada suhu tubuh.
Kisaran suhu tubuh normal
Suhu tubuh manusia paling normal adalah di kisaran 36,5–37,2 derajat Celcius. Suhu ini bisa sedikit naik turun, bergantung pada kegiatan yang sedang kita lakukan. Misalnya sedang berada di outdoor dengan cuaca yang terik atau dalam ruangan ber-AC yang sangat dingin.
Tidak semua suhu tubuh yang sedang naik atau sangat turun adalah gejala penyakit. Perlu alat ukur serta cara mengukur yang baik dan benar, termasuk memperhatikan faktor lainnya. Apakah ada gejala lainnya, bagaimana lingkungan di sekitarnya, aktivitas yang baru kita lakukan dan sebagainya.
Cara mengukur suhu tubuh normal dengan termometer
Melengkapi alat kesehatan di rumah merupakan hal mendasar yang bisa kita lakukan. Selain menyediakan obat-obatan dan vitamin, alat ukur kesehatan seperti timbangan badan, termometer, pengukur tekanan darah hingga pengukur saturasi oksigen dan gula darah pun sebaiknya kita adakan bila perlu. Terutama bila kondisi kesehatan kita sendiri atau anggota keluarga lainnya memang khusus. Termometer sendiri adalah barang yang sangat esensial, karena hampir semua pemantauan penyakit perlu mengukur suhu tubuh.
Jenis dan cara penggunaan termometer
Saat ini alat ukur suhu tubuh sudah semakin beragam. Ada beberapa cara dan jenis termometer yang bisa kita gunakan sesuai dengan kebutuhan. Mulai dari yang manual, hingga digital tanpa kontak. Berikut ini penjelasannya:
Termometer air raksa
Jenis termometer model lama yang terbuat dari kaca dengan air raksa di dalamnya. Kaca dapat menghantarkan suhu sehingga memicu raksa di dalamnya untuk bergerak menuju angka suhu tertentu. Namun termometer ini sudah jarang penggunaannya, karena risiko pecah dan air raksa punya risiko bila kontak dengan manusia.
Termometer digital
Saat ini sudah beragam termometer elektronik atau digital yang tersedia. Mulai dari termometer yang kita pakai untuk telinga, termometer elektronik yang bisa kita pakai di ketiak, telinga, hingga anus, serta termometer tembak yang kini populer sejak kemunculan pandemi Covid-19.
Termometer digital atau elektronik ini lebih mudah penggunaannya. Karena dengan menempelkan di area tertentu atau menembakkan ke arah kening, maka angka suhu tubuh akan muncul. Termometer non kontak seperti termometer tembak ini sangat sesuai di musim wabah Corona yang mengharuskan jaga jarak.
Beberapa jenis termometer lainnya
Selain jenis termometer di atas, ada juga beberapa metode lain. Misalnya termometer dot yang memiliki bentuk dot untuk bayi, atau termometer sekali pakai. Namun melansir dari beberapa sumber, penggunaan termometer jenis ini agak kurang efisien dalam kecepatan menampilkan hasil, bila kita bandingkan dengan termometer yang lebih modern seperti digital/elektronik.
Kekeliruan dalam memeriksa suhu tubuh
Meski sudah menggunakan alat canggih, bukan berarti tak akan ada kesalahan. Beberapa hal yang mempengaruhi hasil pemeriksaan di antaranya:
- penggunaan alat tidak sesuai cara pakai (waktu tunggu terlalu cepat, area tubuh pemeriksaan kurang tepat, bagian tubuh tidak mengapit termometer dengan benar dan lain-lain)
- faktor aktivitas dan suhu ruang di sekitar (orang yang diperiksa dari jalan raya yang panas, dari ruangan yang sangat dingin, dan lain sebagainya)
- kerusakan alat ukur
Pengukuran suhu tubuh saja tidak bisa menentukan seseorang sakit atau tidak, melainkan hanya menjadi salah satu indikator kondisi kita saat itu. Oleh karenanya, selain melihat temperatur tubuh kita, perhatikan juga kondisi lain yang mungkin mengikuti, seperti tubuh lesu, kondisi tenggorokan atau pencernaan dan lainnya.
BACA JUGA: Cara pilih Omicron Tensi Digital yang Tepat untuk di Rumah
Itulah beberapa cara mendeteksi suhu tubuh sedang normal atau tidak. Kita berharap tak menggunakan alat-alat kesehatan atau obat, meski kita mempersiapkannya. Tapi, tak ada salahnya mengalokasikan dana untuk memiliki termometer dengan kualitas dan akurasi yang baik. Penggunaannya akan sangat bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari atau momen tak terduga seperti musim penyakit saat ini. Semoga sehat selalu.