Cara pilih Omicron Tensi Digital yang Tepat untuk di Rumah
Sejak permulaan pandemi hingga munculnya varian Omicron tensi digital menjadi salah satu kebutuhan di rumah. Alat pengukur tekanan darah untuk memantau kondisi fisik secara mandiri.
Sebelumnya, beberapa alat kesehatan lain yang jadi buruan masyarakat adalah termometer suhu badan dan oxymeter. Tapi, tensi meter juga termasuk vital, mengingat kita tak selalu bisa segera datang ke fasilitas kesehatan di tengah pembatasan mobilitas akibat urgensi wabah yang terjadi.
Memilih tensimeter digital juga merupakan hal yang tricky. Bila tidak hati-hati, bukannya investasi kesehatan, kita malah rugi finansial karena mendapat produk yang abal-abal. Artikel ini akan membantu mengenali alat pengukur tekanan darah digital yang tepat.
Orang mencari Omicron tensi digital, kenapa?
Para ahli kesehatan dan WHO sudah memberikan notifikasi awal bahwa dengan mobilitas penduduk seperti sekarang, maka virus Corona ke depannya akan terus bermutasi. Kita perlu beradaptasi akan hal tersebut.
Selain beradaptasi dengan new normal dan protokol kesehatan, memiliki beberapa alat ukur kesehatan standar seperti termometer dan tensimeter jadi esensial. Perhatikan apakah di rumah ada lansia, anak kecil, anggota keluarga dengan penyakit bawaan atau kita sendiri memiliki kecenderungan untuk darah tinggi maupun darah rendah.
Tensimeter digital bisa memudahkan kita melakukan monitoring kesehatan lebih awal di fase-fase darurat, sebelum datang atau mendapatkan layanan fasilitas kesehatan.
Jenis tensimeter
Walau sudah banyak yang mengetahui tensi meter, tapi masih sering terjadi bias saat hendak membelinya. Kenapa bentuknya berbeda, kenapa harganya lebih mahal dan sebagainya.
Saat ini, secara umum yang tersedia di pasaran adalah tensimeter manual dan tensimeter digital. Tensimeter manual menggunakan pengukur raksa atau penunjuk jarum dan sebuah pemompa. Mekanismenya masih berjalan dengan mekanik sehingga memiliki akurasi yang baik.
Tapi, kini sudah banyak yang beralih ke tensimeter digital. Di mana akurasi ukuran terlihat dari layar mesin secara rinci, lengkap dan detail. Penggunaannya pun sudah tidak menggunakan pompa, karena sabuk lengan bisa kita jalankan otomatis dari tombol yang tersedia.
Manset atau sabuk lengan Omicron tensi digital
Meski kebanyakan tensi digital sudah memiliki ukuran sabuk lengan atau manset standar, tapi ada baiknya mengecek ukurannya sebelum membeli. Karena bentuknya ada yang berupa sabuk terpisah dari tensimeter. Ada juga yang seperti jam tangan.
Untuk yang memiliki lengan atas besar, bila tak bisa mendapatkan ukuran manset proporsional, bisa juga mencoba yang berbentuk jam tangan. Karena penggunaannya adalah di pergelangan tangan bawah.
Pilih harga yang masuk akal
Di masa pandemi seperti sekarang, tak sedikit oknum yang memanfaatkan momen untuk meraih keuntungan besar. Saat permintaan tinggi, harga menjadi naik berkali lipat dan tidak masuk akal.
Lebih aman bila kita mencoba mendapatkan produknya di toko resmi, toko alat kesehatan atau seller yang menjual dengan harga normal. Sehingga tidak rugi dan mendapatkan produk yang original. Jangan lupa untuk mencari tahu testimonial penjualan sebelum menentukan akan beli di situ atau tidak.
Bila membeli di e-commerce, akan lebih mudah melihat ulasan seputar kualitas barang dan pelayanan penjual. Sedangkan jika membeli di toko alat kesehatan, coba cari testimoninya di ulasan Google bila tersedia atau mencari tahu review barang via Youtube terlebih dahulu.
Mengetahui cara pakai Omicron tensi digital
Pastikan juga kita tahu cara untung menggunakan tensi digital. Umumnya pada layar akan terdapat 3-4 baris angka dengan ukuran yang berbeda-beda. Yang perlu kita lihat adalah baris dengan tulisan SYS (sistolik) dan DIA (diastolik).
Sistolik adalah kegiatan saat jantung memompa darah dan diastolik adalah tekanan saat jantung beristirahat dan menerima darah dari paru-paru. Kisaran tekanan darah yang normal adalah saat sistolik berada di 90-119 mmHg dan diastoliknya sekitar 60-79 mmHg.
Standar tekanan darah normal seseorang menurut American Heart Association adalah di bawah 120/80 mmHg dan di atas 90/60 mmHg. Namun untuk pengukuran selanjutnya, apabila pasien dalam pemantauan sebelum mendapatkan tindakan medis, ada baiknya kita sambil berkonsultasi dengan medis/UGD terdekat via chat/telepon.
Perhatikan ini bila menggunakan Omicron tensi digital
Omicron tensi digital tidak berbeda dengan tensi digital pada umumnya. Tapi, ada beberapa hal yang kita perlu ketahui bila ingin memiliki alat ukur tekanan darah yang awet. Pertama, alat ini memiliki sistem di mana ia perlu kalibrasi ulang setiap satu tahun. Tujuannya agar kembali akurat. Tidak terlalu sering, tapi juga tidak kurang dari setahun sekali.
Kedua, bila kita melakukan pengukuran untuk monitoring atau pemantauan, pastikan lakukan di jam yang sama. Hindari juga konsumsi kafein atau aktivitas lain yang bisa mempengaruhi hasil pengukuran. Misalnya olahraga.
Hasil bisa berbeda dari pengukuran hari sebelumnya karena pengaruh beberapa hal, Misalnya pakaian yang menghambat manset atau sabuk lengan, baru saja melakukan kegiatan tertentu, hingga faktor eror dari alat tersebut.
Bila ini terjadi, coba untuk memberi jeda ke pengukuran setelahnya sekitar 20 menit. Dengan cara ini, memberi kesempatan pada tubuh untuk kembali ke kondisi netral. Kita juga bisa mengulangi pengukuran hingga 2-3 kali. Apabila hasilnya menetap dan menunjukkan perubahan yang di luar kebiasaan, tidak perlu panik. Tetap tenang dan coba datangi faskes terdekat.
BACA JUGA: 6 Gejala Omicron pada Pasien yang Sudah Mendapat Vaksin, Waspadalah!
Omicron tensi digital bisa menjadi alat yang membantu kita melakukan pengukuran mandiri. Baik itu untuk pengukuran sehari-hari atau dalam kondisi yang lebih urgen. Memang kita tak harus selalu ke dokter untuk mendapatkan tindakan medis, tapi dalam beberapa kondisi yang kritis, setidaknya kita bisa menolong mulai dari rumah.