Mengapa Orang Obesitas Memiliki Risiko Gejala Covid-19 Lebih Berat?
Obesitas atau kelebihan berat badan adalah kondisi di mana bobot seseorang melebihi batas normal. Angka statistik pada tahun 2016 lalu menurut WHO, ada lebih dari 1,9 miliar penduduk dunia dewasa mengalami kelebihan berat dan sekitar 650 juta di antaranya mengalami obesitas.
Masalahnya bukan hanya pada penampilan orang tersebut, namun juga risiko munculnya beragam potensi penyakit. Terutama di saat pandemi saat ini, semua orang perlu hidup dengan pola yang sehat agar terhindar dari risiko penyakit dan virus yang sedang mewabah.
Bagaimana kelebihan berat badan dapat mempengaruhi seseorang mengalami risiko gejala Covid-19 yang lebih berat? Ini penjelasannya.
Pengaruh obesitas bagi kesehatan
Saat tubuh mengalami obesitas atau kelebihan berat badan aka nada beberapa penyakit dan gangguan kesehatan yang dapat ditimbulkan. Melalui WebMD, berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang ditimbulkan di antaranya seperti:
- Diabetes
- Tekanan darah tinggi atau hipertensi
- Beberapa jenis kanker
- Penyakit jantung
- Stroke
- Batu empedu
- Osteoarthritis
- Gout
- Masalah pernapasan, sleep apnea dan asma
Namun tidak semua orang yang mengalami masalah berat badan memiliki masalah ini. Akan tetapi risiko tersebut meningkat jika memiliki riwayat dengan salah satu kondisi tersebut.
Keterkaitan antara Covid-19 dengan obesitas
Selama pandemi, banyak penelitian melaporkan bahwa pasien Covid-19 yang memiliki gejala berat adalah orang-orang dengan penyakit bawaan, dan atau yang mengalami masalah dengan obesitas. Menurut laman di American Association for the Advancement of Science, fokus yang lebih terarah pada studi populasi, menunjukan bahwa orang yang mengalami obesitas lebih berisiko lebih tinggi terpapar infeksi Covid-19.
Kemudian dalam jurnal Obesity Review, pada 26 Agustus, tim peneliti internasional mengumpulkan data dari 399.000 pasien. Dalam penelitian tersebut mereka menemukan bahwa 113 persen orang yang memiliki masalah berat badan lebih mungkin tertular Covid-19. Selain itu orang yang memiliki obesitas 74 persen lebih mungkin membutuhkan perawatan intensif di ICU dan 48 persen lebih mungkin kehilangan nyawa akibat Covid-19.
Efek obesitas pada infeksi Covid-19
Melalui Scientific American, dalam tubuh seseorang yang sehat dapat menyimpan energi pada saat terjadi kelangkaan energi pada tubuh. Pada seseorang yang sehat dengan berat badan ideal, jaringan adiposa mengeluarkan faktor-faktor yang anti-inflamasi dan protektif melindungi tubuh. Namun jika jaringan lemak berlebihan, fungsi ini dapat terganggu.
Orang yang mengalami obesitas fungsinya biasa terganggu. Bila ini terjadi secara terus menerus, tentu ini mengakibatkan peningkatan risiko berbagai penyakit seperti autoi-mun, kanker tertentu, penyakit jantung, paru-paru, pencernaan, sistem reproduksi, termasuk memperparah infeksi Covid-19.
Hal-hal menyebabkan obesitas
Ada berbagai faktor yang menyebabkan seseorang mengalami obesitas. Di antaranya merupakan warisan dan pengaruh keluarga, namun ada pula yang diakibatkan oleh pola makan yang tidak sehat. Selain itu gaya hidup saat ini yang membuat orang banyak mengonsumsi minuman kalori tinggi, hingga dapat menyebabkan seseorang mengalami kelebihan berat badan.
Kurang berolahraga atau gerak membuat seseorang mudah mengalami obesitas terutama jika seharian hanya duduk menatap layar komputer, tablet, atau smartphone. Ada juga beberapa di antara orang mengalami obesitas akibat penyakit dan obat-obatan tertentu. Terakhir faktor usia mempengaruhi perubahan hormonal dan gaya hidup yang dapat menyebabkan seseorang mengalami obesitas.
Cara mengatasi masalah obesitas
Ada beberapa cara bagi kamu yang mengalami obesitas, seperti mulai mengurangi asupan kalori atau melakukan program diet. Sebelumnya ada baiknya konsultasikan ke ahli gizi sebagai opsi terbaik. Kamu juga dapat mulai konsumsi makanan dengan porsi besar dengan kalori kecil. Selain itu konsumsi lebih banyak makanan nabati, seperti sayuran, buah-buahan, dan gandum dapat membantu menurunkan masalah kelebihan berat badan.
Selain itu kamu perlu juga aktif bergerak setidaknya 150 menit dalam seminggu. Aktivitas fisik seperti olahraga dapat membantu menurunkan berat badan. Kamu juga bisa mencari teman atau bergabung bersama komunitas di mana orang lain berbagi tantangan serupa agar membuat diri lebih semangat. Misalnya klub sepeda, klub lari, jalan pagi hingga senam online.
Itulah berbagai alasan mengapa obesitas dapat memiliki risiko gejala berat infeksi Covid-19 serta saran agar mendapatkan berat ideal. Melalui table Body mass index (BMI), yang baik adalah 18,5-24-9 agar saat menghadapi Covid-19 tubuh tidak mengalami risiko dengan gejala yang berat.