Radang Amandel, Penyakit Akibat Virus Rentan pada Anak dan Lansia
Virus penyebab batuk dan flu dapat menyebabkan penyakit lain, yakni radang amandel. Oleh karena itu, sebenarnya kesadaran untuk mencuci tangan dan menggunakan masker di tempat umum memang sebaiknya kita pelihara.
Kebanyakan orang menyebut radang amandel dengan amandel saja. Amandel sendiri sebenarnya adalah sepasang jaringan yang ada di rongga mulut. Ia merupakan kekebalan tubuh untuk saluran nafas atas. Nah, ada kalanya paparan virus membuat bagian ini meradang.
Penyakit radang area amandel ini memang lebih banyak menyerang anak-anak. Tapi, lansia juga termasuk rentan mengalaminya. Orang dewasa pun masih memiliki risiko bila terpapar virus saat kondisi ketahanan tubuhnya sedang menurun.
Penanganannya bisa dengan obat-obatan, namun pada beberapa kasus juga bisa membutuhkan tindakan operasi. Hal tersebut tergantung pada bagaimana keparahan kondisi yang pasien alami. Untuk lebih jelasnya, berikut ini uraian lengkap tentang penyakit radang amandel.
Apa rasa dan gejalanya terkena radang amandel?
Sebagaimana posisinya yang masih di gerbang tenggorokan dan kerongkongan, penyakit ini agak mirip dengan radang tenggorokan. Gejala yang mendominasi adalah rasa susah menelan, entah terasa berat atau sakit. Keluhan lain yang timbul secara bersamaan adalah serak, atau suara jadi sangat berat.
Peradangan terlihat pada amandel atau tonsil dan biasanya dapat membuat munculnya bau mulut, demam, batuk, nyeri telinga dan sakit kepala. Hal ini sebagai reaksi yang normal dari imunitas tubuh untuk mengatasi virus. Namun, sebaiknya segera kita berikan penanganan yang tepat.
Penyebabnya virus atau bakteri
Pernah dengar kalau amandel bisa terjadi akibat kebanyakan minum es? Hal tersebut memang memiliki latar belakang ilmiahnya. Es merupakan zat dengan suhu rendah, sehingga dapat berpotensi membuat bakteri berkembang. Es juga merupakan zat yang bisa mengiritasi amandel bila kita memiliki sensitivitas tertentu.
Namun perlu kita pahami bahwa penyebab utama radang amandel bukanlah es, melainkan virus atau bakteri yang bisa saja terpapar lewat kontak tangan ke mulut, permukaan ke tangan, orang yang terpapar dengan orang lain, atau pada makanan maupun minuman yang kita konsumsi.
Penanganan radang amandel bisa secara mandiri, hingga operasi
Karena hampir sama dengan radang tenggorokan, bila gejalanya belum terlalu parah, kita masih bisa mengatasi dengan pengobatan mandiri di rumah. Meski demikian, kita tetap perlu berkonsultasi dengan dokter terkait penanganan dan obat yang tepat, ataupun bila ingin menggunakan herbal sebagai obat penunjang.
Radang amandel bisa terjadi beberapa kali dalam hidup seseorang, terutama bila memang memiliki permasalahan kekebalan dengan tubuh secara keseluruhan atau pada saluran pernafasan. Untuk kondisi ini, mungkin kita bisa belajar dari penanganan pertama bila sampai radang terjadi berulang. Namun kalau pengobatan sendiri tidak efektif, segera bawa ke faskes terdekat.
Pada kasus yang lebih berat, penyakit ini membutuhkan tindakan operasi. Beberapa kriteria perlunya operasi adalah ketika mengalami kondisi berikut ini:
- Ketika radang membuat pasien tidak bisa makan atau tidak bisa bernafas
- Jika radang amandel terjadi berulang dalam satu tahun, dua tahun atau bahkan 3 tahun. Sebab penyakit ini bisa kambuh lebih dari 3 kali dalam setahun apabila kita memiliki sensitivitas tinggi atau kekebalan tubuh yang drop.
- Ketika jenis radang amandel tak selesai dengan pengobatan antibiotik.
Mencegah paparan virus dan bakteri
Penyakit ini sebenarnya bisa kita antisipasi dengan berbagai cara. Namun pada dasarnya adalah menjaga kebersihan dan higienitas saat melakukan apapun, terutama yang nantinya menyentuh hidung dan mulut. Untuk mencegah penularan atau paparan virus dan bakteri tersebut, berikut ini yang bisa kita lakukan:
- Tidak ada salahnya di tempat umum kita menggunakan masker, baik sedang sakit ataupun sehat. Tempat umum yang banyak kerumunan seperti tempat bermain anak, tempat wisata yang sedang sangat ramai atau pasar, bisa berpotensi menularkan beberapa jenis virus.
- Menggunakan masker pada lokasi infeksius atau ketika ada orang yang terkena flu. Lokasi infeksius bisa seperti puskesmas atau rumah sakit.
- Mencuci tangan sebelum makan atau minum. Gunakan sabun dan cuci tangan dengan seksama, termasuk sela-sela jari dan kuku.
- Menjaga kebersihan makanan yang kita konsumsi. Bila membeli makanan atau minuman di luar, perhatikan faktor kebersihan, pembuatan dan penyajiannya.
- Bila memiliki kecenderungan radang amandel berulang, hindari faktor pemicunya agar tidak kambuh.
- Menjaga kesehatan secara keseluruhan, agar kekebalan tubuh tetap stabil.
Pantangan bagi yang sedang radang amandel
Saat sedang terkena amandel atau memiliki kecenderungan untuk kambuh amandel, ada beberapa konsumsi makanan yang perlu kita batasi atau sekalian dihindari. Di antaranya adalah makanan yang bersifat iritan, seperti makanan dingin, makanan pedas atau yang bercita rasa asam.
Di samping itu, sebaiknya konsumsi makanan dengan tekstur lembut. Karena makanan yang memiliki tekstur kasar dan keras akan menyulitkan untuk pasien telan. Sebaiknya makanan atau minuman tersaji dalam suhu normal atau hangat (tidak cenderung panas). Serta pilih makanan yang tidak menyebabkan risiko alergi agar tidak menambah keparahan gejala.
Itulah penjelasan mengenai radang amandel. Meski tergolong sebagai penyakit yang sudah banyak kita kenal, namun sebaiknya tidak meremehkan. Sehingga terhindar dari keparahan yang lebih lanjut.
BACA JUGA: Sering Merasakan Sakit Tenggorokan Saat Menelan? Ternyata Ini 8 Penyebabnya
Jaga selalu kesehatan tubuh dengan konsumsi makanan yang mengandung gizi seimbang. Hindari makanan dengan rasa atau suhu yang ekstrem untuk mencegah peradangan atau pertumbuhan bakteri.