Protokol Kesehatan Pencegahan Covid 19 Saat Hadiri Acara Kumpul-kumpul
Protokol Kesehatan Pencegahan Covid 19
Seringkali kita perlu menghadiri acara kumpul – kumpul, untuk itu kita wajib mengikuti protokol kesehatan pencegahan covid 19. Masyarakat mulai berani melakukan aktivitas kembali kendati tak ada jaminan keamanan di luar sana dari Covid-19, namun kehidupan harus terus berjalan. Otomatis, kegiatan yang terjadi kerap kali menyebabkan kerumunan yang sulit berjarak minimal 2 meter.
Misalnya acara kumpul-kumpul keluarga, pernikahan, keagamaan atau kegiatan tahun baruan. Adanya dorongan untuk bersosialisasi yang alamiah sebagai manusia, apalagi setelah cukup lama berada di rumah, menjadi tak terhindarkan.
Jika kita termasuk yang kerap kali atau baru-baru ini berkerumun, ada baiknya menjalankan beberapa hal ini demi keamanan dan kesehatan bersama.
Melakukan isolasi mandiri meski tidak ada gejala
Untuk ke depannya, jika tidak ada urgensi keluar, maka ada baiknya melakukan isolasi mandiri di rumah dengan penerapan lebih ketat untuk protokol kesehatan covid 19. Karena kita tidak tahu apakah tubuh ini sudah menjadi carrier virus atau tidak. Sehingga dengan kesadaran, sebaiknya jangan bepergian ke mana-mana.
Protokol kesehatan Covid 19 melalui penggunaan masker
Penggunaan masker di dalam hunian merupakan salah satu protokol kesehatan yang wajib di lakukan, karena menghindari ada anggota keluarga yang imunitasnya lemah atau sudah lansia. Karena mereka memiliki risiko tertular dengan gejala yang lebih berat. Hal ini karena kategori orang dengan imunitas rendah ini lebih sulit dalam melawan keberadaan virus dan infeksi. Meski kita menjadi satu-satunya yang menggunakan masker, jangan merasa rikuh karena tujuannya demi keselamatan bersama.
Swab Pcr dalam penerapan protokol kesehatan Covid 19
Ini yang cukup penting untuk dipertimbangkan. Jika kita merasa acara kumpul-kumpul kemarin cukup intens dan dengan durasi yang panjang, pikirkan untuk melakukan swab antigen dan antibodi maupun swab test. Dengan demikian, kita dan orang yang ada di sekitar bisa merasa yakin untuk berinteraksi. Terutama, orang yang tinggal bersama dengan kita, baik itu keluarga maupun penghuni kost/kontrakan. Kendati hasilnya negatif, tetap lakukan isolasi jika belum mencapai 14 hari.
Menjaga jarak dengan orang lain (meskipun satu rumah)
Sama dengan poin sebelumnya, kita tetap perlu memperhatikan jarak interaksi. Jangan lupa untuk menerapkan juga etika bersin dan batuk untuk mencegah droplets melayang di udara pada ruangan bersama.
Jika kita merasa hal di atas cukup merepotkan, maka yang perlu kita pertimbangkan adalah keputusan untuk keluar rumah atau tidak. Namun jika urusan tersebut tak dapat ditunda, maka konsekuensinya adalah melakukan tindakan preventif yang sudah disebutkan.
BACA JUGA: Begini Risiko Penularan Covid-19 di Kolam Renang, Bukan Menular Lewat Air
Tidak bosan-bosannya kita mengingat bahwa Covid-19 masih ada. Tidak ada jeda untuk kewaspadaan, tapi dengan membiasakan protokol kesehatan Covid 19 dalam kebiasaan sehari-hari, akan membuat kita lebih ringan dalam menjalankannya.