6 Penyebab Telinga Berdengung dan Pencegahannya
Tak banyak yang tahu bahwa penyebab telinga berdengung bukan hanya karena kebiasaan sehari-hari, tapi juga bisa mengindikasikan adanya kondisi tertentu di dalam tubuh atau otak. Kendati demikian, tak perlu buru-buru melakukan diagnosa sendiri. Sebab hasil paling akurat adalah dengan memeriksakannya ke dokter.
Telinga berdengung bisa kita alami, apapun latar belakang pekerjaan, aktivitas dan usianya. Kondisi ini bisa saja menjadi hal yang normal atau bisa mengarah pada gangguan kesehatan tertentu, misalnya penurunan kondisi, gangguan saraf dan lain sebagainya.
Pada ulasan ini bertujuan membahas penyebab telinga berdengung. Meski bukan sebagai jawaban pasti atas keluhan yang mungkin kita rasakan, tapi bisa menjadi informasi dan preventif dari kondisi yang lebih serius.
Penyebab telinga berdengung karena penggunaan earphone
Earphone, headset dan gadget untuk pendengaran lainnya, merupakan teknologi canggih yang telah mengalami rancangan dan konsep sedemikian rupa sehingga ergonomis bagi kehidupan manusia. Akan tetapi, ada efek sampingnya bila kita menggunakan dengan cara yang salah atau hampir setiap hari. Misalnya earphone atau headset.
Mendengarkan dengan volume yang sangat keras, bisa menimbulkan gangguan bagi gendang telinga dan saraf di dalamnya. Biasanya di usia muda, hal ini sangat seru, tapi alangkah baiknya untuk tidak menjadi kebiasaan. Sebab bisa menurunkan usia kualitas pendengaran serta menimbulkan denging setelahnya atau bahkan ketika kita tidak sedang menggunakan earphone.
Kotoran pada telinga
Telinga merupakan salah satu indera yang memiliki kemampuan untuk membersihkan diri sendiri (self cleansing). Bila tidak betah, kita bisa menggunakan cairan pembersih telinga yang ada di apotik. Cara ini lebih ampuh dan aman untuk membersihkan telinga.
Namun, memang ada kalanya terjadi penumpukan kotoran telinga, bila ada kebiasaan kurang baik yang kita lakukan. Misalnya menggunakan cotton bud hingga kotoran terdorong ke dalam, selain itu bisa juga terjadi karena ada permasalahan dengan rongga telinga.
Sebenarnya, kondisi ini bisa menyebabkan penurunan gangguan pendengaran sementara. Akan tetapi, pada beberapa kasus tertentu, juga bisa menyebabkan penderitanya mengalami denging atau tinitus. Bila hal ini terjadi, segera periksakan ke dokter THT.
Bekerja di lingkungan dengan suara keras
Pengaruh lingkungan tempat beraktivitas juga bisa membuat telinga berdenging. Terdapat beberapa profesi yang berpotensi menyebabkan gangguan pendengaran. Seperti mereka yang bekerja dengan sound system untuk acara besar baik itu petugas teknis maupun musisinya, para pekerja lapangan di bandara, pekerja pabrik yang prosesnya menyebabkan bising dan sejenisnya.
Intensitas yang sering, bisa menyebabkan telinga sakit dan muncul dengungan. Atau menyisakan dengungan saja ketika kita sudah tidak lagi di lokasi. Hal ini bisa hilang seiring waktu, namun bisa menetap dan membuat pendengaran kita menurun karena distraksi bunyi. Bila hal ini tidak kunjung hilang, sebaiknya tidak menunda untuk pemeriksaan ke faskes terdekat.
Penyebab telinga berdengung karena sakit
Penyakit yang berhubungan dengan telinga bisa bermacam-macam. Mulai dari gangguan asam lambung, gangguan saraf, masalah pembuluh darah, mengalami flu, demam hingga panas tinggi, gangguan pada otak, tumor jinak di area kranial, penyakit Meniere dan masih banyak lagi. Oleh karena itu bila merasa tubuh kurang sehat, sebaiknya tidak memaksakan diri untuk beraktivitas atau merasa baik-baik saja.
Istirahat sejenak atau memeriksakan diri ke dokter bisa mencegah perburukan kondisi hingga menjalar ke area lainnya. Hal ini karena saraf satu dan lainnya saling berhubungan dan bisa menyebabkan adanya gangguan pada saraf pendengaran.
Penggunaan obat keras
Pada beberapa kondisi tertentu seseorang bisa mengonsumsi obat dengan atau tanpa resep dokter. Nah, yang perlu kita perhatikan adalah efek samping obatnya. Apakah terasa keras bagi tubuh atau tidak? Salah satu tandanya adalah muncul suara berdenging pada telinga.
Tanda lainnya adalah muncul efek samping seperti sakit kepala atau perut terasa mual atau tidak nyaman. Bila hal ini terjadi karena penggunaan obat mandiri, hentikan sementara. Namun bila obatnya merupakan rekomendasi dokter, sebaiknya konsultasikan mengenai efek samping obat dan alternatif lainnya.
Faktor penuaan atau pertambahan usia
Tubuh mulai banyak menunjukkan perubahan di pertengahan usia 40 atau 50 tahunan. Akan tetapi, ada juga penuaan dini yang menyebabkan penurunan pada kondisi tubuh bagian manapun. Salah satunya adalah telinga.
Tapi, umumnya efek ini bisa terasa juga karena adanya faktor pemicu seperti beberapa poin di atas. Misalnya karena konsumsi obat, gangguan pendengaran akibat penggunaan gadget atau trauma dan lain sebagainya. Sehingga menyebabkan keluhan tersebut karena kondisi tubuh yang mulai rentan.
Mencegah adanya gangguan telinga berdengung
Memang agak sulit memprediksi gangguan telinga bila tidak datang ke ahlinya. Sebelum keluhan ini terjadi, kita masih bisa melakukan pencegahan. Di antaranya dengan melakukan beberapa hal berikut ini:
- Mengurangi intensitas penggunaan earphone atau headset.
- Merilekskan telinga dengan mendengar suara alami, misalnya pergi ke hutan kota, mendengar suara burung, atau bahkan tidak mendengarkan apa-apa dalam kondisi hening.
- Menghindari pembersihan telinga menggunakan cotton bud, sebab bisa mendorong kotoran ke dalam.
- Perhatikan penggunaan obat dan efek obat.
- Menggunakan peredam jika bekerja di lokasi yang bising.
- Menjaga kesehatan secara menyeluruh. Sebab beragam penyakit bisa mempengaruhi saraf pendengaran
- Tidak mendengarkan dengan volume tinggi/keras
- Bila aktivitas kita berpotensi menyebabkan gangguan pendengaran, periksakan telinga ke THT secara rutin.
- Melakukan pola hidup yang seimbang.
Sama seperti melihat dengan mata atau bernafas dengan hidung, bisa mendengar dengan baik tanpa distorsi dengung atau lainnya, adalah sebuah kenikmatan yang perlu disyukuri. Salah satu caranya tentu dengan memelihara kondisinya dan menjaga kebersihannya.
BACA JUGA: Perlu ke Dokter Telinga Bila Alami 5 Masalah Ini
Sesekali, tak ada salahnya berkonsultasi dengan spesialis THT, terutama bila aktivitas atau pekerjaan kita memang berisiko terhadap pendengaran. Dengan demikian, bisa mencegah adanya kondisi yang mungkin bisa mempengaruhi kualitas pendengaran kita.