Jenis Obat Sakit Pinggang yang Aman untuk Dikonsumsi


Ketika tenaga untuk mengangkat benda tak semaksimal dulu. Faktor U tampaknya mengatakan ini saatnya Anda butuh obat sakit pinggang.

Sakit pinggang adalah permasalahan kesehatan manusia sejak dahulu kala. Kemunculannya selalu berhubungan dengan usia. Ketika masih muda, mengangkat beban apa pun tak menjadi masalah, bahkan ketika tak kuat mengangkat sekali pun. Namun saat umur sudah melebihi kepala tiga, memindahkan galon air mineral saja seperti siksaan neraka.

Ini pula alasan mengapa industri obat sakit pinggang merupakan bisnis yang sangat menguntungkan. Alasannya, semua orang membutuhkannya, terutama yang sudah lanjut usia. Keluhan-keluhan rasa sakit dan nyeri pada bagian tengah tubuh ini selalu mengganggu di masa yang seharusnya seorang manusia bisa menikmati indahnya sisa usia.

Namun ternyata studi menunjukkan bahwa obat sakit pinggang juga dibutuhkan untuk yang berusia di bawah 30 tahun. Ternyata penyakit ini tak melulu karena usia. Apa saja penyebabnya?

Salah posisi tidur

Ilustrasi salah tidur
[Sumber gambar]
Posisi tidur yang tidak benar bisa memicu timbulnya keinginan untuk minum obat sakit pinggang. Sebelum terjadi, mulai perbaiki postur tubuh saat membaringkan badan di kasur atau matras. Pastikan tulang belakang lurus, dari kepala hingga ke bawah. Anda juga bisa meringankan beban tubuh dengan menggunakan bantal. Yang penting pastikan posisi tubuh senyaman mungkin, tanpa rasa sakit, ketika beristirahat.

Kasur yang bikin tidur tidak nyaman

Ilustrasi tidur tidak nyaman
[Sumber gambar]
Kasur yang terlalu keras dan terlalu empuk juga bisa menimbulkan gejala sakit pinggang. Kasur keras akan membuat tubuh menempa beban sehingga menyiksa bagian tubuh di sekitar pinggang. Kasur terlalu empuk? Jangankan bikin nyaman. Justru jenis kasur ini yang membuat susah tidur karena tidak memberi support yang baik untuk badan.

Salah bantal

Bantal juga bisa menjadi faktor pembuat sakit pinggang. Sebagai catatan, bantal yang bagus adalah yang mendukung bagian kurva tulang belakang hingga leher.

Gaya hidup tidak sehat

Pola hidup yang tidak peduli dengan kesehatan juga bisa memicu timbulnya sakit pinggang. Makan tidak teratur hingga kegemukan, kemudian berat badan berlebih akan memberikan tekanan yang lebih berat pada tubuh dan menjadi penyebab rasa sakit pada daerah tersebut.

Cidera

Selain karena gaya hidup, sakit pinggang juga bisa muncul karena adanya cedera dan melukai bagian dalam tubuh. Misalnya saja, otot yang robek akibat pernah terjatuh saat berolahraga.

Gangguan kesehatan

Beberapa gangguan kesehatan yang menimbulkan sakit pinggang, antara lain cedera punggung atau cedera saraf tulang belakang, saraf terjepit (HNP), skiatika, skoliosis, radang sendi tulang belakang akibat osteoarthritis dan rheumatoid arthritis, batu ginjal, dan penyempitan saluran tulang belakang (spinal stenosis).

Obat sakit pinggang untuk selamatkan hari

Ilustrasi konsul dokter
[Sumber gambar]
Merasakan sakit pinggang yang mengganggu keseharian? Mungkin Anda memang membutuhkan obat sakit pinggang untuk membantu meredakan sakit dan mengatasi rasa nyeri. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Obat anti-inflamasi nonsteroid (OAINS)

Obat sakit pinggang anti-inflamasi nonsteroid (OAINS) merupakan obat-obatan untuk meredakan peradangan dan nyeri, termasuk sakit pinggang. Obat ini biasanya menjadi rekomendasi bagi dokter untuk membantu pasien dengan gangguan ringan hingga sedang. Beberapa jenis OAINS yang populer di masyarakat adalah ibuprofen dan asam mefenamat. Untuk meringankan gejala bisa diminum bersama paracetamol.

Bila obat sakit pinggang OAINS ini kurang maksimal, Anda bisa konsumsi pereda nyeri yang lebih kuat, seperti diclofenac atau meloxicam. Bedanya, dua jenis obat terakhir harus dengan resep dokter.

Perhatikan penggunaan obat dan ikuti anjuran dokter. Efek samping yang bisa muncul karena konsumsi obat sakit pinggang OAINS ini adalah mual, muntah, sakit perut, gangguan lambung, diare, perdarahan, hingga masalah jantung dan ginjal.

  • Antidepresan

Antidepresan tak hanya efektif untuk obati depresi. Ternyata jenis ini juga bisa menjadi obat sakit pinggang, terutama akibat adanya saraf terjepit.

Antidepresan membutuhkan pengawasan dan diminum sesuai resep dokter. Penggunaannya juga untuk jangka pendek dengan periode maksimal enam bulan. Pemakai antidepresan memicu timbulnya gejala efek samping, seperti mengantuk, pusing, mulut kering, perubahan mood, dan sembelit.

  • Obat anti-kejang

Obat sakit pinggang berikutnya adalah obat-obatan untuk penyakit kejang. Obat anti-kejang yang saat ini populer digunakan masyarakat untuk masalah sakit pinggang adalah Gabapentin. Selain itu ada juga jenis obat sakit pinggang lain dari anti-kejang ini, yaitu pregabalin, carbamazepine, asam valproat (valproic acid), dan lamotrigine.

Namun penggunaannya sebagai obat sakit pinggang masih memiliki peluang 50-50. Beberapa penelitian menunjukkan obat anti-kejang efektif kurangi rasa nyeri sementara penelitian lain menunjukkan hasil yang berbeda.

Beberapa efek samping yang bisa terjadi karena konsumsi obat anti-kejang, antara lain, adalah sakit kepala, pusing, mengantuk, ruam kulit, peningkatan berat badan, dan gangguan pencernaan.

  • Obat perileks otot

Salah satu jenis obat pelemas otot adalah diazepam dan eperisone. Penggunaannya harus dengan resep dokter dan bermanfaat untuk mengurangi sakit pinggang melalui cara relaksasi atau melemaskan otot-otot yang tegang sehingga meredakan rasa nyeri.

Obat sakit pinggang yang juga berfungsi sebagai pelemas otot ini memiliki beberapa efek samping, seperti pusing, mengantuk, dan mual.

Perlu Anda ketahui bahwa selain dengan obat sakit pinggang, gangguan ini juga bisa disembuhkan dengan terapi, seperti fisioterapi, pijatan, akupunktur, dan chiropractic. Sangat perlu juga untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk mengetahui penyebab sekaligus diagnosa demi menentukan obat sakit pinggang apa yang aman Anda konsumsi.

BACA JUGA: 3 Ciri Sakit Ginjal yang Jarang Diketahui

Bila setelah menjalani terapi obat sakit pinggang rasa sakit atau nyeri tak kunjung sembuh, bahkan bertambah sakit hingga menimbulkan komplikasi gangguan lain, segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan pemeriksaan dan penanganan yang lebih lanjut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *