Tak Perlu Risau, Ini Obat Omicron Covid yang Bisa Digunakan
Pandemi belum berlalu. Indonesia membutuhkan lebih banyak obat Omicron Covid untuk hadapi varian baru virus Corona.
Berita tentang Covid-19 seperti tak ada habis-habisnya. Sejak pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok, pada bulan Desember 2019 lalu, virus Corona terus berulah dan menghilangkan jutaan nyawa manusia. Bahkan tak hanya sekali saja biang penyakit ini berubah wujud. Berkali-kali Covid-19 mengalami mutasi dan terakhir memiliki nama Omicron.
Tiga penderita Covid-19 varian Omicron telah meninggal dunia

Bicara soal Omicron, banyak yang menganggap varian yang pertama kali muncul di Afrika bagian selatan ini lebih ringan daripada jenis-jenis Corona lainnya. Namun kenyataannya, di Indonesia sudah ada tiga pasien penderita Covid-19 jenis B.1.1.529 yang telah meninggal dunia.
Dari tiga pasien meninggal akibat Omicron semuanya rata-rata berusia di atas 60 tahun. Selain itu mereka juga memiliki penyakit penyerta atau komorbid, yaitu diabetes melitus, gagal ginjal, jantung dan hipertensi. Para pasien juga mendapatkan perawatan di ruang ICU RS dengan kondisi berat dan sedang.
Satu pasien meninggal ternyata belum mendapatkan vaksinasi

Namun ada perbedaan di antara mereka. Satu pasien sudah mendapatkan booster, satu pasien lain sudah dua kali vaksin, sementara pasien terakhir yang meninggal akibat Omicron belum mendapatkan suntikan. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin sendiri berkali-kali menyatakan bahwa lansia harus mendapat prioritas vaksinasi Covid-19 mengingat usia mereka sangat rentan saat menghadapi penyakit berbahaya ini.
Untuk menghadapi badai Covid-19 yang merajalela dan terus bermutasi, Pemerintah Indonesia merestui peredaran beberapa obat yang dianggap mampu menghadapi serangan virus Corona. Apa saja?
Jenis-jenis obat Omicron Covid untuk melawan virus Corona
Ada tiga jenis obat yang sudah mendapat restu dari dunia medis untuk mencegah dan mengobati Covid-19.
Paxlovid
Selain meluncurkan vaksin, raksasa farmasi Pfizer juga memiliki senjata ampuh untuk melawan Covid-19. Satu merek obat dengan nama Paxlovid yang konon memiliki tingkat efikasi (kemanjuran) yang sangat baik dalam uji klinisnya. Meluncur sejak November 2021 lalu, Paxlovid bisa mengurangi 89 persen risiko rawat inap atau kematian akibat Covid-19. Dalam penggunaannya, Paxlovid bisa dikombinasikan dengan antivirus, Ritonavir. Paxlovid saat ini masih dalam proses pengajuan izin penggunaan kepada lembaga pengawasan obat dan makanan Amerika Serikat, FDA.
Mengingat Covid-19 telah menjadi pandemi global, Pfizer memberi persetujuan pengembangan Paxlovid dalam varian generik. Versi ini nantinya bakal didistribusikan ke 95 negara berkembang dengan rata-rata masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah.
Obat GSK
Selain Pfizer, GSK juga meluncurkan obat-obatan khusus untuk atasi Covid-19 dengan nama Xevudy (Sotrovimab). Obat ini sudah mendapatkan izin penggunaan dari Badan Regulator Obat-obatan dan Perawatan Kesehatan Inggris (MHRA) bersama obat lain bernama Vir Biotechnology. Menurut MHRA, Xevudy merupakan obat yang aman dan efektif hadapi Covid-19, terutama untuk yang berisiko terkena penyakit parah.
Sotrovimab sendiri merupakan obat antibodi monoklonal tunggal yang bekerja mengikat protein spike yang berada di bagian luar virus Covid-19. Proses ini akan menggagalkan usaha virus Corona untuk menempel dan menginfeksi sel manusia.
MHRA juga mengklaim bahwa lewat uji klinik, Sotrovimab bisa mengurangi risiko mengurangi risiko rawat inap dan kematian sebesar 79 persen pada orang dewasa berisiko tinggi dengan infeksi Covid-19 yang bergejala.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sotrovimab paling efektif diminum pada tahap awal infeksi. Obat ini sudah mendapat persetujuan untuk penggunaan pada pasien berusia di atas 12 tahun dengan berat badan lebih dari 40 kg. Penggunaannya adalah melalui infus intravena selama 30 menit.
Molnupiravir
Molnupiravir adalah pil antivirus bikinan Merck yang meluncur sejak bulan November 2021 lalu. Dengan cara diminum, Molnupiravir bekerja menghambat reproduksi virus. Pil ini juga telah mendapatkan izin peredaran dari MHRA, serta efektif mengurangi risiko rawat inap dan kematian akibat Covid-19.
Uji klinis menunjukkan bahwa penggunaan pil Molnupiravir paling efektif adalah pada tahap awal infeksi Covid-19. MHRA menyarankan untuk mengonsumsi obat ini dalam waktu lima hari setelah muncul gejala-gejala Covid-19.
Obat Omicron Covid sudah ada, tapi harus tetap waspada

Berbeda dengan varian-varian Covid-19 lainnya, para ilmuwan menganggap bahwa mutasi virus Omicron memberi dampak lebih ringan. Meski begitu, bukan berarti Anda bersantai diri menghadapi jenis baru ini karena kenyataannya sudah ada tiga pasien Indonesia yang meninggal dunia akibat Omicron.
Untuk mengurangi dampak penularan, masyarakat harus selalu patuh pada protokol kesehatan. Mulai dari menghindari kerumunan, rajin mencuci tangan, menjaga jarak, hingga menggunakan masker di mana pun Anda berada, terutama saat berada di luar rumah. Jangan lupa untuk mendapatkan dua dosis vaksinasi, plus booster untuk pertahanan imun yang lebih baik.
Ketahui infeksi Covid-19 sejak dini, lakukan tes PCR secara berkala

Selain obat Omicron Covid dan protokol kesehatan, salah satu cara terbaik mengantisipasi virus Corona adalah dengan melakukan tes PCR secara berkala. Jadi, jangan menunggu sampai merasa ada gejala. Dengan pengambilan sampel dari hidung dan mulut secara berkala, infeksi Covid-19 bisa diketahui sejak dini.
Perlu bantuan untuk melakukan tes PCR? Segera datang ke laboratorium GSI terdekat. GSI memiliki laboratorium tes PCR berstandar Biosafety Level (BSL) 2+,siap mendeteksi dan memberikan hasil tes PCR secara cepat dan tepat. Dengan tarif layanan yang terjangkau dan sesuai dengan aturan pemerintah, data hasil pemeriksaan akan sampai ke tangan Anda dalam waktu 12 sampai 24 jam setelah pengambilan sampel.
GSI juga melayani deteksi Covid-19 dengan home service. Lewat layanan ini, Petugas akan datang ke rumah atau kantor Anda dan membantu dalam proses pengambilan sampel. Lebih mudah dan praktis, terutama untuk para karyawan agar tak memakan waktu kerja.
Yang menarik, saat ini GSI juga memberikan layanan swab PCR gratis untuk Anda yang membutuhkan. Kegiatan yang merupakan bagian dari donasi “Tes PCR Gratis untuk Masyarakat” di benihbaik.com ini mengajak masyarakat kurang mampu agar tetap bisa melakukan tes PCR.
Untuk mendapatkan layanan swab gratis dari GSI ini, kunjungi gsilab.id/id/swab-save/ dan klik “Daftar PCR Swab Gratis.” Pastikan pula Anda memiliki salah satu dari kelengkapan dokumen untuk mendaftar swab gratis GSI, tanpa pungutan biaya apa pun.
BACA JUGA: 6 Gejala Omicron pada Pasien yang Sudah Mendapat Vaksin, Waspadalah!
Sebagai masyarakat Indonesia, mari peduli terhadap sesama. Bergotong-royong dengan berdonasi dalam program #SwabAndSaveIndonesia. Setiap Rupiah yang Anda donasikan akan sangat membantu masyarakat yang membutuhkan tes swab PCR.