Waspada! Nyeri Otot Bisa jadi Pertanda Omicron Lho


Wah, nyeri otot Omicron juga? Semakin bahaya juga penyakit yang satu ini.

Sebagai catatan, Omicron merupakan mutasi dari virus Covid-19 yang mulai merebak di akhir tahun 2021 lalu. Pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan, Omicron dengan cepat menyebar ke seluruh dunia, termasuk Indonesia. Seperti varian-varian lain, Omicron juga menimbulkan korban jiwa, meski tak sebanyak Covid-19 Alpha, Beta, atau Gamma.

Secara gejala, Covid-19 varian Omicron memiliki penyakit bawaan yang tergolong ringan. Bahkan banyak yang menyebut bahwa sakit dari Omicron tak ubahnya seperti flu biasa. Beberapa gejala yang menyertai, antara lain batuk, demam, sakit tenggorokan, dan pilek.

Namun dengan semakin luasnya kasus infeksi Omicron, semakin banyak pula fakta yang menunjukkan bahwa varian ini punya variasi gejala penyerta. Salah satu yang saat ini menjadi perhatian adalah nyeri otot Omicron.

Nyeri otot Omicron beda dengan yang dialami penderita flu biasa

Ilustrasi nyeri otot
[Sumber gambar]
Seperti tersebut di atas bahwa Covid-19 varian Omicron memiliki gejala-gejala yang hampir mirip dengan flu biasa. Namun berdasarkan penelitian dari para ilmuwan terhadap pasien, muncul kesimpulan bahwa nyeri otot Omicron berbeda dengan nyeri otot biasa, bahkan memiliki efek rasa sakit yang lebih besar.

Nyeri otot Omicron akan memicu nyeri otot hebat pada beberapa titik tubuh. Lebih tepatnya yaitu di bagian kepala, punggung bawah, bahu, kaki dan otot. Penderita juga akan mengalami kelelahan tubuh secara keseluruhan.

Apa yang terjadi ketika seseorang mengalami nyeri otot Omicron?

Ilustrasi nyeri otot karena Omicron
[Sumber gambar]
Patut menjadi pertanyaan, apa yang terjadi ketika seseorang mengalami nyeri otot yang menjadi perantara varian Omicron. Berbagai penelitian menyebutkan bahwa rasa nyeri tersebut muncul sebagai akibat dari adanya peradangan yang disebabkan oleh infeksi virus di tubuh penderitanya.

Nyeri otot Omicron menyebabkan rasa sakit yang dapat bermanifestasi lewat berbagai cara. Namun sebagian besar gejalanya bisa terlihat dari rasa sakit yang meluas, kemudian sensasinya datang dan pergi, dan akan terjadi hingga penderitanya infeksi Omicron.

Beberapa pasien juga mengeluhkan perasaan aneh, seperti mati rasa atau kesemutan dan melemahnya bagian kaki dan bahu. Selain itu, sensasi rasa sakit pada otot juga akan muncul setelah bangun tidur di pagi hari.

Peter Whang, ahli bedah tulang belakang ortopedi di Yale University School of Medicine, mencoba menjelaskan bahwa penyebab yang paling mungkin dari nyeri otot Omicron adalah dari semua peradangan yang datang bersamaan dengan infeksi virus, kemudian mengganggu otot dan sendi.

Meski terlalu dini untuk mengetahui penyebabnya dengan pasti, beberapa ahli menduga menduga kemungkinan adanya sesuatu yang unik pada varian Omicron dan pengaruhnya terhadap sistem muskuloskeletal.

Covid-19 juga dapat menyebabkan sakit punggung ketika menginfeksi badan manusia. Dalam prosesnya, tubuh melepaskan satu ton protein kecil yang bernama sitokin untuk meningkatkan sistem kekebalan dan bertugas melawan patogen. Saat mengalami nyeri otot Omicron, sebagian besar rasa sakit yang muncul melibatkan otot dan jaringan lunak di sekitar sendi.

Cara meringankan nyeri otot Omicron

Nyeri otot yang dialami saat terpapar varian Omicron tentu membatasi aktifitas fisik penderitanya. Bahkan, beberapa individu tetap merasakan sensasi rasa sakit meski sudah terbebas dari infeksi Covid-19.

Ikuti beberapa langkah di bawah ini sebagai solusi meredakan nyeri otot Omicron.

Melakukan peregangan ringan

Untuk mengobati sakit punggung dan otot akibat infeksi virus Covid-19 varian Omicron, coba lakukan peregangan ringan saat bangun tidur atau di saat bersantai. Kemudian berikan kompres bagian yang terasa nyeri dengan handuk yang direndam air hangat atau dapat juga menggunakan es. Jika nyeri otot Omicron masih saja muncul dan makin mengganggu, berikan pertolongan dengan konsumsi obat anti peradangan.

Hindari aktivitas berat

Pada saat terpapar varian Omicron, pastikan untuk melakukan isoman di rumah atau di safe house yang ditunjuk oleh pemerintah. Selama isolasi mandiri, sebaiknya hindari melakukan aktivitas berat karena bisa semakin memperparah nyeri otot Omicron. Lakukan kegiatan atau olahraga ringan. Selain itu banyaklah beristirahat agar tubuh Anda dapat segera pulih.

Berjemur di pagi hari

Tingkatkan daya tahan tubuh dengan berjemur di pagi hari. Kegiatan ini penting untuk meningkatkan vitamin D3 dalam tubuh, meningkatkan kekuatan tulang dan otot, menjaga kesehatan mental dan membantu tubuh dalam beristirahat dan tidur lebih lelap. Jangan lupa untuk menggunakan tabir surya 20-30 menit sebelum ada berjemur di bawah sinar matahari. Lakukan rutinitas ini sebanyak tiga kali seminggu selama 5-15 menit. Namun hindari berjemur terlalu lama karena dapat merusak bagian terluar tubuh dan meningkatkan risiko terjadinya kanker kulit.

Kelola berat badan

Berat badan dapat berdampak besar pada gejala nyeri otot Omicron. Bobot tubuh yang berlebihan akan memberi lebih banyak tekanan pada persendian, terutama bagian lutut, pinggul dan kaki. Cobalah untuk mulai menurunkan berat badan agar mengurangi tekanan pada daerah-daerah persendian di atas. Menurunkan berat badan juga membantu mobilitas, mengurangi rasa sakit dan mencegah kerusakan sendi di masa depan.

Terapi pijat

Memberi terapi pijat pada tubuh dapat memberi rasa nyaman sekaligus membantu meredakan nyeri dan ketidaknyamanan pada sendi-sendi tubuh. Mintalah petunjuk dokter untuk merekomendasikan terapis pijat yang memiliki pengalaman dalam merawat penderita arthritis.

Selain itu, salah satu jalan untuk menghindari sakit nyeri otot Omicron adalah dengan memonitor diri sendiri. Dengan tingginya tingkat penularan varian ini, setiap orang wajib waspada. Bisa saja sudah terinfeksi namun tidak menunjukkan gejala apa pun.

Infografis Tentang Omicron Indonesia - GSI

Untuk itu, jangan ragu untuk selalu kontrol keberadaan virus Covid-19 dengan melakukan tes swab PCR secara rutin. Datangi GSI Lab terdekat, yang akan memberi layanan terbaik, cepat, dan akurat untuk pemeriksaan atau deteksi Omicron. Dengan laboratorium berstandar internasional, Anda bisa mendapatkan hasil tes dalam 12 hingga 24 jam saja.

BACA JUGA: Ini Kabar Omicron Terbaru dari WHO yang Perlu Anda Ketahui

Bagi masyarakat kurang mampu yang juga ingin memeriksakan diri di GSI Lab. Ikuti #SwabAndSaveIndonesia, di mana GSI berperan serta membantu meningkatkan kewaspadaan terhadap penularan Covid-19. Dapatkan tes swab PCR gratis dengan mendaftarkan diri di website gsilab.id/id/swab-save/.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *