Klaster Covid yang Tinggi Potensi Penularannya
Klaster covid atau juga pengelompokan perkumpulan yang berpotensi besar menularkan virus Covid 19. Sejak PSBB di beberapa daerah mengalami transisi, masyarakat pun mulai aktif kembali. Namun, hal ini kemudian malah makin mencuatkan angka kenaikan kasus Covid-19 di dalam negeri.
Meninjau dari aspek ekonomi dan budaya negara kita, memang kental dengan sosialisasi maupun interaksi langsung. Sehingga anjuran di rumah saja memang cukup berat untuk masyarakat. Butuh sama-sama berkomitmen serta kompak antara pemerintah pusat, aparatur daerah dan masyarakat itu sendiri. Namun sejujurnya, ini masih menjadi PR besar bagi Indonesia.
Dalam kondisi yang masih butuh beradaptasi ini, kita berlomba dengan kecepatan virus menular dan bermutasi. Selama 9 bulan terakhir, inilah lokasi yang paling sering menjadi klaster penularan Covid-19.
Klaster Perkantoran
Klaster perkantoran menjadi yang pertama karena roda perekonomian harus terus bergerak, banyak perusahaan dan pabrik yang kembali mempekerjakan karyawan. Kondisi ini dapat terhindari dengan melakukan sistem jam kerja bergantian. Faktanya, di lapangan masih banyak laporan mengenai kantor yang terpaksa tutup silih berganti karena ada karyawan yang positif Covid-19. Karenanya, bagi perusahaan yang kembali mempekerjakan karyawannya wajib melakukan swab rutin.
Klaster Rumah sakit
Kunjungan ke rumah sakit boleh saja, asalkan memang tingkat kebutuhannya tinggi, jika tidak benar-benar perlu memang sebaiknya di rumah saja. Namun, kalau sudah sakit ya mau bagaimana lagi? Meski bukan Covid, tetap harus periksa ke dokter. Tenaga kesehatan saat ini adalah yang paling besar resiko tertularnya, sekalipun rumah sakit tempat bekerja bukanlah rujukan. Karena, faskes menjadi salah satu lokasi paling infeksius dalam penularan virus Corona. Di penghujung 2020 ini, banyak laporan dari sejumlah faskes yang sempat kewalahan menampung pasien hingga harus tutup sementara karena ada nakes yang terpapar.
Klaster Covid Pada Fasilitas Umum Lainnya
Pasar, rumah makan dan kendaraan umum juga menjadi titik yang berpotensi terjadi penularan virus Covid-19. Pasca musim Lebaran 2020 saja, pasar di beberapa kota besar seperti Jakarta dan Jogja, harus ditutup sementara setelah penjualnya dinyatakan positif lewat hasil PCR Test. Begitupula dengan kendaraan umum seperti KRL yang kepadatan penumpangnya kadang tak terkendali.
Klaster Covid Pada Acara Kumpul-Kumpul
Ada banyak jenis acara kumpul-kumpul yang pernah menjadi penyebab tertularnya warga. Setelah klaster perkantoran dan klaster rumah sakit ada juga klaster perkumpulan seperti arisan dan sebagainya. Di antaranya seperti acara kegiatan sosial, arisan, acara keagamaan, ulang tahun, dan masih banyak lagi. Dinamika kehidupan bermasyarakat memang tak terhindarkan, meski sudah menerapkan kegiatan secara daring. Beberapa faktor penyebabnya adalah kebiasaan atau budaya, masih menganggap enteng risiko covid (merasa kenal, sehingga tidak akan tertular), serta masih banyak yang meragukan virus Corona itu sendiri.
Rumah dan Keluarga
Maraknya rumah dan keluarga menjadi klaster penularan virus juga tak lepas dari kegiatan masing-masing anggotanya. Karena harus bekerja, mengikuti kegiatan warga, atau ingin berwisata saat liburan panjang, menjadikan rumah dan keluarga cukup rentan akan potensi terpapar Covid-19. Meski di rumah dan dengan keluarga sendiri, sadari bahwa perlu menerapkan protokol kesehatan seusai melakukan kondisi khusus. Misalnya baru dari tempat yang ramai orang atau bepergian jauh.
Baca juga: Broadcast chat tentang bawang merah penangkal virus
Pada dasarnya, kita memang masih sulit untuk menjalankan beragam aspek kehidupan 100% di rumah. Masih harus kerja ke kantor, perlu berjualan atau belanja ke pasar, membeli makanan, wajib ikut kegiatan warga dan masih banyak lagi.
Dengan mengetahui klaster penyumbang kasus Covid-19 di atas, setidaknya kita lebih menyadari apa dan bagaimana yang perlu dilakukan untuk mencegah penularan virus Covid 19. Tetap lakukan protokol kesehatan dan jangan ragu melakukan swab test jika merasa perlu atau mendapati gejala tertular virus corona. Ingat, virus menular tanpa peduli kekerabatan kita dengan rekan maupun keluarga.