Kekurangan Vitamin C dapat Mengakibatkan 5 Permasalahan Ini
Mengalami kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan skorbut atau scurvy, yakni penyakit langka karena defisiensi zat tersebut. Tak hanya itu, masih banyak dampak penurunan kesehatan lainnya.
Meski sebenarnya asupan vit. C tidak perlu banyak-banyak pada manusia dengan kondisi normal, tapi sangat esensial untuk pembentukan sel darah merah, memperkuat imunitas, mencegah inflamasi hingga menangkal radikal bebas.
Khasiat unsur yang juga memiliki nama lain ascorbic acid atau asam askorbat ini, memiliki banyak peran pada pembentukan dan perbaikan jaringan tubuh. Meski demikian, jangan sampai konsumsi dengan dosis tinggi tanpa aturan dokter atau dosis rendah yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh.
Skorbut mungkin bukan istilah yang akrab dengan masyarakat awam. Kondisi langka ini bisa terjadi saat kita kekurangan vitamin C akibat adanya kelainan tertentu di tubuh. Selain itu, masih ada beberapa dampak dari kekurangan zat gizi ini. Kita bahas lebih lengkap dalam penjabaran di bawah ini.
Kekurangan vitamin C dapat mengakibatkan skorbut
Kondisi skorbut menyebabkan tubuh tidak bisa mengolah atau menghasilkan vitamin C secara mandiri. Oleh karena itu, perlu asupan dari makanan atau minuman. Skorbut bisa terjadi karena gangguan makan atau penyerapan nutrisi oleh tubuh. Misalnya mereka yang mengalami anoreksia, diet rendah vitamin C, mendapat efek samping obat sehingga mual, sedang hamil atau usia lanjut.
Bila seseorang mengalami kondisi ini, dapat menyebabkan mudahnya jaringan tubuh untuk rusak. Hal tersebut karena terhambatnya pembentukan kolagen, sel darah merah dan jaringan lainnya.
Penyakit ini biasanya menunjukkan gejala setelah setidaknya 4 minggu, tubuh mengalami defisiensi vitamin C. Gejala awal yang muncul seperti sering merasa lelah, mudah tersinggung, merasa sakit pada bagian tungkai dan penurunan nafsu makan.
Permasalahan mulut, gigi, dan gusi
Banyak yang mengira bahwa sariawan bisa terjadi karena kekurangan vitamin C. Sebenarnya hal ini tidak sepenuhnya benar. Justru, vitamina B12 adalah yang paling berperan untuk pencegahan dan penyembuhan sariawan.
Meski demikian, benar adanya bahwa banyak luka, peradangan dan permasalahan jaringan bisa muncul akibat kekurangan vitamin C. Di antaranya adalah permasalahan gusi berdarah, gusi bengkak, gusi gelap keunguan dan tanggalnya gigi.
Upaya utama merawat gigi dan gusi memang dengan menjaga kebersihan gigi dan memeriksakan ke dokter secara rutin, setidaknya 6 bulan sekali. Namun selain itu, jaringan gigi dan gusi juga perlu mendapat asupan dari dalam. Misalnya dengan vitamin C, vitamin D dan kalsium. Selain permasalahan gigi dan gusi, ada juga nyeri sendi yang terjadi karena adanya peradangan atau pembengkakan.
Kekurangan vitamin c dapat mengakibatkan permasalahan kulit dan luka
Sebagai zat pembentuk kolagen, penangkal radikal bebas dan pemulihan bagi jaringan, ketika kita mengalami kekurangan vit. C, dapat membuat kulit mengalami masalah. Di antaranya adalah mudah keriput, kering, serta muncul flek hitam. Selain itu, bila kulit ada masalah seperti luka, tidak sembuh secepat dalam kondisi normal.
Luka yang tidak lekas sembuh tentu juga memiliki dampak yang perlu kita waspadai, seperti pelebaran luka dan infeksi. Bila mencemari darah dan beredar hingga ke organ, dapat menyebabkan komplikasi lain hingga kematian.
Karena itu, sebaiknya tidak meremehkan luka sekecil apapun. Selain itu, penuhi seluruh unsur vitamin dan mineral yang kita perlukan, sehingga proses metabolisme bisa berjalan baik serta seimbang.
Permasalahan pembuluh darah
Kekurangan vitamin C bisa kita lihat dari memar tanpa sebab spesifik yang muncul. Hal tersebut kemungkinan terjadi akibat pecahnya pembuluh darah. Masih ada kaitannya dengan proses pembentukan kolagen terhambat karena kekurangan vitamin C.
Biasanya, gejala memar ini tidak berdiri sendiri. Ada kalanya merupakan efek dari penyakit atau penurunan kondisi fisik lainnya. Misalnya sedang hamil, masa penyembuhan, mengalami kelelahan kronis, PMS dan masih banyak lagi.
Di samping pembuluh darah menjadi mudah pecah, efek lainnya adalah penyumbatan pada pembuluh darah atau pembentukan lemak pada area perut. Akibatnya terjadi obesitas dan risiko plak pada dinding pembuluh darah.
Mengonsumsi makanan seperti sayur dan buah dengan kandungan lengkap vitamin E, C, B kompleks dan mineral penting lainnya, dapat mencegah kondisi tersebut.
Mengalami lesu dan penurunan daya tahan tubuh
Saat tubuh kekurangan vitamin C, salah satu gejala yang sering nampak adalah nampak lesu, tidak bersemangat, mudah lelah dan mudah sakit. Hal ini bisa terjadi karena melemahnya sistem metabolisme, atau ada unsur tertentu yang belum terpenuhi. Sehingga metabolisme tubuh tak cukup kuat untuk membangun benteng imunitas, membantu pemulihan maupun mengelola energi.
Meski efek ini sudah umum, namun di masa banyak penyakit seperti pandemi Covid-19, membuat orang-orang lebih waspada dan menghindari penurunan kondisi atau gejala batuk dan pilek sekecil apapun.
Vitamin C bukanlah unsur vitamin yang superior. Tubuh kita membutuhkan beraneka ragam vitamin dan mineral penting lainnya. Karena itu, untuk mencegah kekurangan vitamin, jangan hanya memprioritaskan di satu jenis zat gizi saja.
BACA JUGA: 6 Manfaat Vitamin C, Ini yang Terjadi Kalau Berlebihan
Lebih baik pula, bila kita menyempatkan diri berkonsultasi dengan nutrisionis terkait kondisi tubuh. Para ahli ini akan memberikan saran asupan yang tepat dan seimbang, sesuai dengan keadaan yang kita miliki. Termasuk makanan alami dan vitamin penunjangnya.