Kabar Vaksin Pfizer Omicron Diduga Kurang Efektif, Begini Penjelasannya


Baru-baru ini muncul kabar vaksin pfizer Omicron sebenarnya kurang efektif. Sebagian informasi ini adalah benar, tapi juga kurang lengkap. Sayangnya, beberapa pemberitaan memberikan framing yang membuat penerima vaksin ini berkecil hati. 

Banyak headline yang membuat informasinya seperti menggeneralisir seluruh vaksin Pfizer. Padahal seperti kita ketahui, seluruh vaksin telah terbukti efektif dan aman. Lebih lagi, kini sudah ada dosis booster yang tersedia. 

Vaksin Pfizer untuk Covid-19 merupakan salah satu jenis vaksin dengan format mRNA. Sebagai vaksin dengan teknologi genetik, kita perlu memahami bahwa jenis ini tidak mempengaruhi DNA manusia asli seperti kebanyakan kabar miring yang muncul. Tugasnya menjadi vaksin yang melatih tubuh pada serangan virus Corona, sehingga antibodi kita terbentuk. 

Namun, memang virus Corona sendiri bermutasi dari satu jenis ke jenis lainnya, dan setiap jenis pun mengeluarkan mutasi lain. Hal ini jadi membingungkan bagi masyarakat awam, karena seolah virus ini sangat chaos dan sepertinya tidak akan selesai. Tapi, kini para ahli kesehatan dan WHO telah merilis dosis booster yang melengkapi perlindungan kita dari virus. 

Vaksin Pfizer Omicron mengalami penurunan efektivitas

Ilustrasi efektivitas vaksin pfizer omicron
[Sumber gambar]
Mengenai kabar bahwa vaksin Pfizer mengalami penurunan efektivitas pada Omicron, hal ini memang benar. Melansir dari CNBC, bahwa dua dosis Pfizer saat ini memang belum memiliki ketahanan pada Omicron dengan baik. Hal tersebut karena Omicron sendiri merupakan varian yang lebih ‘lihai’ dan manipulatif daripada pendahulunya.

Detik juga mengabarkan bahwa vaksin ini juga kurang bisa melindungi anak-anak, karena studi terbaru di Amerika Serikat, menunjukkan adanya tren penurunan efektivitas pada kasus infeksi anak 5-11 tahun yang berbeda jauh pada Desember 2021 ke Januari 2022. Yakni dari 68%, turun menjadi 12%. 

Lantas, apakah hal ini berarti vaksin tersebut sudah tidak efektif? 

Dosis booster vaksin Pfizer Omicron memang perlu

Kabar baiknya, CEO Pfizer menjelaskan bahwa memang dua dosis saja tidak cukup. Namun dengan gelaran vaksin booster yang ada sekarang, hal tersebut bisa mengoptimalkan dari paparan virus Omicron. 

Pfizer terus melakukan evaluasi pada vaksinnya dan melihat perkembangan seiring dengan tren virus yang ada kini. Dari hasil dua dosis primer, mereka melihat bahwa hal pertama yang kurang terjangkau dalam tren Omicron ini adalah kemampuan mencegah infeksi. 

Oleh karena itu, dosis ketiga booster yang saat ini mulai gencar merupakan cara yang efektif dalam memberikan perlindungan optimal. Meski demikian, masih timbul pertanyaan seberapa lama efektivitas vaksin Pfizer bertahan terhadap Omicron? 

Pfizer akan mengeluarkan vaksin khusus Omicron pada Maret 2022

Albert Bourla CEO Pfizer
[Sumber gambar]
Setelah memberikan penjelasan bahwa vaksin Pfizer bagi orang dewasa akan tetap efektif asal kita juga melakukan booster, Albert Bourla selaku CEO menjelaskan bahwa pada Maret 2022, mereka akan merilis vaksin khusus Pfizer. Meski demikian tak berarti vaksin yang kita terima sebelumnya tidak efektif. 

Hal ini bisa kita lihat dari tren isolasi dan rawat inap yang terjadi tahun ini setelah sebagian masyarakat melakukan vaksin. Meski masih signifikan, tapi menunjukkan kondisi yang tidak sama atau lebih mengkhawatirkan. Hanya saja, memang penularan yang cepat dan luas membuat kita perlu meningkatkan kewaspadaan.

Tidak ada vaksin yang memberi janji, tapi tetap bisa melindungi

Para ahli menerangkan bahwa perlindungan masa pandemi memang tidak hanya melalui vaksin saja, atau protokol kesehatan saja. New normal memang membuat kita melakukan proteksi berlapis, seperti tetap prokes dengan menggunakan masker, menjauhi kerumunan dan cuci tangan, serta melengkapinya dengan seluruh dosis vaksin yang ada. 

Oleh karena itu, tak perlu merasa usaha yang kita lakukan dengan vaksin ini sia-sia atau merasa ‘tinggal tunggu giliran tertular’. Karena dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan dan memenuhi proteksi diri dengan vaksin, setidaknya kita mencegah gejala yang lebih berat bagi diri sendiri. Mungkin sudah seringkali kita mendengar nasihat mereka yang pernah menjadi alumnus Covid-19, bahwa seringan apapun gejalanya, lebih baik tidak terpapar sama sekali.

Karena virus Corona ini tidak sama dengan flu biasa, meski gejalanya tidak jauh berbeda. Selain cukup menyita waktu, tenaga dan bahkan finansial, juga kadang menyisakan Long Covid yang berpotensi mengubah kemampuan tubuh kita. 

Mari menjaga diri sebaik-baiknya dari paparan virus

Infografis Tentang Omicron Indonesia - GSI

Kesehatan adalah karunia yang sangat berharga. Hal ini tentu banyak kita rasakan di masa pandemi yang telah berkepanjangan ini. Tetap lakukan proteksi berlapis dengan protokol kesehatan primer, kemudian jangan ragu untuk melakukan vaksin bila tidak ada penyakit bawaan yang menghalangi. 

Bila menunjukkan gejala, lakukan swab test di lokasi yang terpercaya. Swab test PCR membantu kita memastikan kondisi, agar bisa mencegah penularan ke orang lain yang kontak erat. 

BACA JUGA: Vaksin Covid 19 Kedua Terlambat Atau Telat, Apa yang Perlu Anda Lakukan?

GSI Lab mewadahi kebutuhan swab test selama pandemi di Jabodetabek dan Bali. Selain swab test dan antigen berbayar, kami juga menyediakan program kebaikan bagi mereka yang sulit menjangkau harga swab test ini. Melalui program Swab and Save, mereka yang membutuhkan bisa mendapat swab gratis dengan memenuhi beberapa persyaratan tertentu. Yang ingin berbagi, bisa juga berdonasi secara langsung dengan klik tautan ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *