Dampak Buruk Piercing Bagi Tubuh dan Kesehatan
Merasa piercing adalah cara untuk tampil keren? Mungkin Anda belum memahami dampak buruknya bagi kesehatan.
Tindik, atau lebih terkenal dengan nama piercing adalah sebuah cara bagi manusia untuk menambahkan semacam aksesori pada tubuh. Dulu, piercing lebih identik pada kemolekan, sebuah cara untuk tampil lebih cantik dengan mengenakan perhiasan pada bagian telinga. Ini sangat awam bagi kaum Hawa yang biasanya sudah mendapatkan tindik sejak masih bayi.
Tetapi dengan semakin bertambahnya usia Bumi, semakin banyak pula persepsi tentang tindik. Makin banyak orang yang menganggap piercing adalah sebuah cara untuk mengekspresikan diri, membuat tampil lebih percaya diri, dengan menempatkan piercing pada organ-organ tubuh yang tidak umum.
Bukan lagi di telinga, tindik kini juga bisa kita temukan menggantung di antara dua lubang hidung. Begitu juga dengan tindik di pelipis, pipi, bahkan sampai lidah.
Memang, piercing adalah hak anda sepenuhnya. Namun sebaiknya perhatikan juga mengenai efek jangka panjang dari tindik. Ketika bagian tubuh diberi lubang dengan cara ‘melukainya’ dengan benda tajam, tentu ada sesuatu yang rusak, terutama kalau metode piercing sangat jauh dari kata sehat dan aman.
Untuk itu, sebelum membulatkan tekad untuk tindik, ketahui beberapa dampak dari piercing bagi tubuh.
Salah satu risiko piercing adalah bahan logamnya
Mari berbicara tentang dampak pertama. Yang harus Anda khawatirkan tentang piercing adalah penggunaan logamnya. Bila pada nantinya luka tindik sulit sembuh sebaiknya jauhkan pilihan dari sterling silver. Penyebabnya adalah karena bahan ini mudah luntur dan bisa menimbulkan alergi serta mengumpulkan bakteri.
Apakah emas atau nikel termasuk aman? Sayangnya, kedua jenis logam tersebut memberi kemungkinan untuk terjadinya iritasi kulit. Bila memang ingin melakukan tindik, pilih logam dengan jenis titanium, baja tahan karat bedah, dan niobium yang cocok dengan kulit sensitif.
Problem piercing adalah di depan dan di belakang
Ketika melakukan piercing tentunya kita merasakan sakit akibat tubuh yang ditusuk benda tajam. Saat proses tersebut sudah selesai, ada juga risiko yang timbul belakangan. Untuk itu, ketahui apa saja gejala yang normal dan tidak normal selama proses piercing dan penyembuhannya.
Gejala-gejala normal semasa proses penyembuhan usai melakukan piercing adalah terjadi pembengkakan disertai kemerahan, cairan putih tipis atau bening, serta rasa sakit. Namun bila gejala tersebut berlanjut, seperti bengkak dan kemerahan yang makin parah, rasa nyeri meningkat, muncul cairan kuning kehijauan, coklat, atau abu-abu, muncul sensasi seperti terbakar, bau tidak sedap, hingga demam dan mual, sebaiknya Anda harus waspada dan segera mengunjungi dokter terdekat. Bisa jadi, ini adalah pertanda terjadinya infeksi pada luka piercing.
Cukupkah membilas piercing dengan air biasa?
Untuk memiliki piercing berarti Anda sudah siap untuk merawatnya sebaik mungkin. Pastikan bahwa setelah proses tindik ada perawatan yang harus Anda lakukan secara rutin. Lebih dari sekadar membilas dengan air biasa.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa untuk membersihkan tindikan itu perlu menggunakan larutan air garam, terutama bagi yang memiliki tindik pada hidung. Cara membersihkannya adalah dengan membuat larutan garam secangkir kecil. Kemudian celupkan hidung ke dalamnya. Untuk jenis tindik lain, proses pembersihannya bisa menggunakan bola kapas untuk mengaplikasikan larutan ini jika Anda memiliki tindikan jenis lain.
Menunggu sembuh luka piercing adalah sebuah kesabaran
Selain rasa sakit, mungkin inilah alasan mengapa piercing adalah khusus untuk orang-orang tangguh. Salah satu dampak terburuk dari tindik adalah proses penyembuhan bagian luka yang memakan waktu sangat lama. Tentunya periode waktu tersebut bergantung pada kemampuan recovery seseorang, serta di mana lokasi tindik itu berada.
Dihimpun dari berbagai sumber, tindik hidung normalnya membutuhkan waktu 4 hingga 6 bulan untuk sembuh. Sementara itu, piercing di daun telinga kemungkinan membutuhkan waktu yang relatif singkat, sekitar 4 hingga 8 minggu. Piercing di tulang rawan telinga? Jangan tanya.. Butuh waktu setengah tahun untuk bisa kembali seperti sedia kala. Salah satu yang paling lama adalah tindik di bagian pusar yang membutuhkan waktu kurang lebih satu tahun. Wah, luar biasa!
Bukan hanya dari reaksi tubuh, risiko juga ada dari alat tindik
Setiap orang bisa melakukan piercing sendiri tapi tentunya akan sulit untuk melakukannya. Bantuan dari ahli yang profesional pastinya sangat dibutuhkan. Anda sebaiknya mengunjungi toko atau layanan jasa piercing. Hanya saja, sebagai tempat umum, ada kemungkinan alat piercing digunakan untuk banyak orang.
Ini yang perlu Anda khawatirkan, apakah jarum untuk menusuk dan membuat lubang tersebut pengunaannya sekali pakai atau melalui sterilisasi ulang? Andai pilihan kedua, apakah prosesnya sudah baik dan benar sehingga menghindarkan penularan penyakit dari satu orang ke orang lain?
Penggunaan mesin atau alat piercing adalah dengan menusukkan jarum ke bagian tubuh yang akan mendapatkan tindik. Bisa saja terjadi kerusakan jaringan atau berbagai masalah kesehatan lain. Bila memang benar-benar ingin piercing, coba untuk mendapatkan beberapa rekomendasi dari orang-orang yang sudah melakukannya. Setidaknya itu akan membantu untuk mendapatkan ahli dan tempat tindik yang lebih profesional dalam menangani klien.
Makanlah dulu sebelum proses piercing
Dengan melukai tubuh, berarti kondisi Anda harus benar-benar prima. Artinya, siapkan diri sebaik mungkin sebelum melakukan piercing. Tidur yang cukup malam hari sebelum jadwal tindik, kemudian perkuat imun dengan menu makanan bergizi serta minum cukup air.
Pastikan juga bahwa tubuh benar-benar sehat, tanpa ada keluhan. Andaikan tiba-tiba merasa tidak enak badan sebaiknya segera hubungi toko atau salon tindik untuk jadwal ulang piercing.
Bagi sebagian orang, piercing itu sebuah seni yang sangat indah. Selain itu, tidak ada hukum yang melarang tindik sehingga penambahan aksesori ini adalah legal dan boleh Anda lakukan.
BACA JUGA: 7 Ciri Ciri Penyakit Jantung Mulai Muncul di Tubuh Kita
Tetapi pertimbangkan juga bahwa Anda benar-benar siap memiliki piercing. Tak hanya sakit pada bagian tubuh yang ditindik, ada proses perawatan yang wajib menjadi perhatian. Begitu juga dengan beragam aktivitas yang sebaiknya tidak Anda lakukan karena bisa membuat luka piercing tersebut terinfeksi bakteri.