Cara Melakukan Proning, Teknik Tepat Saat Saturasi Oksigen Rendah

---

Proning merupakan alternatif untuk pasien Covid-19 yang mengalami saturasi oksigen rendah.  Korban penyebaran virus Corona saat ini semakin banyak, menyebabkan kebutuhan akan fasilitas kesehatan meningkat. Salah satunya permintaan tabung oksigen yang minim ketersediaannya, menjadikan barang ini langka sekaligus harganya melambung dahsyat.

Terbatasnya kapasitas dan ketersediaan fasilitas kesehatan membuat jatuhnya korban semakin tidak terbendung. Saat kadar oksigen pasien Covid-19 turun di bawah 94% dan kesulitan mendapatkan tabung oksigen, kita dapat menerapkan teknik proning sebagai alternatif. Bagaimana cara dan apa itu teknik proning simak ulasan berikut.

Pada oksigen dalam aliran darah, ada sebuah tolak ukur atau kadar dan ini disebut sebagai saturasi oksigen. Pemeriksaan saturasi oksigen pada kesehatan seseorang penting untuk mengetahui apakah orang tersebut mengalami kekurangan oksigen atau tidak.

Umumnya saturasi oksigen rendah dialami pada pasien dengan penyakit paru-paru obstruktif kronis (PPOK), seperti asma, kanker paru-paru, pneumonia, anemia, gagal janutung, Covid-19 dan sebagainya. Saat seseorang menderita Covid-19 penting untuk terus mengecek kadar saturasi oksigen menggunakan pulse oxymeter.

Jika saturasi oksigen di bawah kadar normal antara 95% – 100% anda dapat melakukan proning untuk kembali menormalkan kadar saturasi oksigen pada tubuh.

Cara melakukan teknik proning

Proning merupakan teknik yang telah disetujui secara medis untuk membantu meningkatkan kadar oksigen tubuh seseorang. Berikut adalah teknik proning yang dapat anda praktekan.

1. Posisikan tubuh berbaring di perut atau dalam posisi tengkurap lalu tempatkan satu bantal di bawah tulang leher. Kemudian letakan satu atau dua bantal lain pada area bawah panggul. Ingat perut harus cukup bebas untuk membiarkan satu tangan masuk dari bawah. Lalu letakan satu bantal di bawah tulang kering kaki, biarkan selama 30 menit
2. Hadapkan posisi orang yang mengalami saturasi oksigen rendah menjadi miring ke kanan. Letakan bantal di bawah kepala, lalu di bawah pinggang dan di antara kedua kaki selama 30 menit.
3. Ubah posisi orang yang mengalami saturasi oksigen rendah menjadi setengah duduk, dengan memindahkan bantal pada punggung sampai tengkuk sebagai ganjalan. Lakukan ini selama 30 menit.
4. kemudian putar kembali posisi tidur miring kekiri dengan ganjalan bantalan yang sama seperti menghadap kanan, selama 30 menit.
5. Kembalikan posisi tidur orang yang mengalami saturasi oksigen rendah ke keadaan pertama dengan ganjalan bantalan yang sama.
6. Ikuti langkah yang sama seperti pada awal petunjuk dan mengulangi selama 30 menit setiap langkahnya.
7. Selalu mengecek pulse oxymeter pada tubuh, pastikan detak jantung, tekanan darah dan saturasi oksigen dalam posisi stabil selama menjalankan teknik ini.

Sebenarnya kita dapat melakukan setiap langkah dalam teknik proning antara 30 menit sampai 2 jam. Namun, waktu terbaik untuk setiap perpindahan posisi tersebut adalah 30 menit. Ini dapat dilakukan selama 16-18 jam sehar,i dalam beberapa siklus selama orang tersebut nyaman.

Selalu pastikan setiap melakukan teknik proning, bahwa siklus ruangan terjaga dengan baik pula agar dapat maksimal. Ada peringatan untuk teknik ini tidak dapat dilakukan pada penderita covid-19 yang sedang hamil, memiliki masalah thrombosis vena dalam, memiliki penyakit jantung, punya masalah tulang belakang dan panggul.

Saat melakukan teknik ini ada baiknya pula berkonsultasi pada dokter. Jika teknik ini tidak dilakukan dengan benar, ada kemungkinan dapat menyebabkan tekanan darah rendah, saluran napas bengkak, hingga detak jantung tidak teratur.

Saat ini, memang isolasi mandiri di rumah menjadi hal yang paling disarankan, mengingat faskes dan nakes yang terbatas mengatasi lonjakan pasien. Semoga teknik di atas bisa membantu di masa-masa awal. Namun, bila penurunan kondisi berlanjut, segera hubungi satgas Covid-19 dan faskes terdekat.