Tentang Bibir Sumbing, Ciri dan Pengobatannya


Gangguan bibir sumbing merupakan tidak sempurnanya pembentukan area mulut dan sekitarnya yang terjadi sejak trimester awal kehamilan. Umumnya kondisi ini ketahuan setelah sang buah hati lahir. Hal ini seringkali membuat orang tua cemas akan kondisi anak-anak mereka kelak.

Bibir sumbing membuat pertumbuhan bibir, gigi dan bahkan beberapa fitur wajah seperti hidung dan mulut mengalami gangguan. Bukan hanya secara tampilan, tapi juga mempengaruhi fungsi. Apalagi kondisi ini terjadi sejak anak lahir, sehingga juga berpengaruh pada asupan makan dan pertumbuhan lainnya.

Cukup banyak kasus bibir sumbing pada anak-anak di Indonesia. Sebagian besar juga terjadi pada keluarga yang kurang mampu. Akan tetapi, pemerintah bersama komunitas sosial atau kesehatan terkait, secara rutin juga mengadakan aksi pengobatan bibir sumbing gratis.

Apakah dampak bibir sumbing bagi keberlangsungan hidup ke depannya? Dan apakah sebenarnya kondisi ini bisa kita cegah? Kali ini kita akan membahas bersama tentang kelainan yang bernama cleft palate ini.

Penyebab bibir sumbing

ilustrasi penyebab bibir sumbing
Sumber gambar

Pembentukan bibir dan mulut adalah pada trimester awal, di mana ada pergerakan jaringan dan sel tubuh ke arah tengah wajah, baik dari kanan atau kiri kepala. Nah, bibir sumbing biasanya terjadi karena momen ini tidak berlangsung dengan baik pada momen kehamilan.

Hal ini menyebabkan bayi lahir dengan celah baik pada bibir atau langit-langit di dalam mulut. Sehingga area tersebut seperti tidak menyatu sempurna. Meski belum ada penyebab pasti, ada beberapa fakta menarik dari kasus kelahiran bayi dengan bibir sumbing. Di antaranya adalah pada kasus kehamilan yang pertama kali, atau ibu yang melahirkan pertama kali pada usia di atas 40 tahun.

Selain itu, ada beberapa faktor yang bisa memunculkan risiko pembentukan jaringan yang tidak sempurna seperti ini.

  • Ada jenis obat tertentu yang ibu konsumsi selama kehamilan dan bisa berpengaruh pada kondisi janin.
  • Ibu hamil dalam kondisi kurang gizi atau bahkan obesitas
  • Ada paparan virus selama kehamilan.
  • Memiliki kondisi diabetes sebelum hamil.
  • Adanya konsumsi rokok dan alkohol yang berdampak pada kondisi ibu hamil dan kandungannya.
  • Kurangnya asupan folat dan vitamin B yang sangat penting untuk ibu dan janin.

Kapan gejala dan tanda sumbing terlihat

Lazimnya, kondisi bayi yang mengalami sumbing baru ketahuan pasca kelahiran. Akan tetapi, pembentukannya memang jauh lebih awal. Pada pekan 4 sampai 9 adalah momen di mana bibir bayi dan langit-langit mulutnya terbentuk.

Meski demikian, setelah si kecil lahir, ada beberapa tanda atau gejala yang signifikan dari bibir sumbing. Di antaranya seperti:

  • Bentuk bibir yang seperti terbelah, kondisi ini bisa muncul pada sisi kiri ataupun kanan
  • Celah ini juga bisa tampak pada bibir, gusi dan dinding mulut atas. Selain itu bisa terlihat belahannya mulai dari hidung.
  • Gigi tidak tumbuh dengan bentuk dan barisan yang baik atau tidak rapi.
  • Celah tersebut mempengaruhi pertumbuhan bentuk hidung.
  • Pada kasus sumbing jenis submukosa, menyebabkan bayi kesulitan menyusu atau menerima makanan. Hal ini bisa menyebabkan sulit menelan dan makanan keluar lagi.
  • Gangguan pada telinga. Hal ini kemungkinan ada kaitannya juga dengan suara anak yang tidak jelas akibat pertumbuhan mulut dan bibir yang tidak sempurna.

Dampak bibir sumbing

Orang tua tentunya akan khawatir ketika mendapati kondisi anak mereka tidak bisa berkembang dengan sempurna, apalagi bila hal ini mempengaruhi kesehatan dan masa depannya. Bibir sumbing meskipun cukup banyak kasusnya di Indonesia, tapi tetap bisa mempengaruhi keberlangsungan tumbuh kembang si kecil. Bagaimanapun hal ini berpengaruh pada beberapa hal, seperti:

  • Kesulitan untuk mendapatkan asupan makanan dengan baik. Apalagi ketika masa bayi dan balita, hanya bisa menelan dan menghisap. Ketika fungsi bibir tidak bisa sempurna, akan mempengaruhi aspek tersebut.
  • Sering mengalami infeksi telinga, sebab ada kaitan antara kondisi telinga dengan derajat langit-langit mulut.
  • Suara yang terdengar sengau atau tidak sempurna. Hal ini juga mempengaruhi bentuk wajah atau pertumbuhan gigi yang jadi tidak rapi atau berantakan.
  • Bila terjadi hingga usia anak lebih dari 4 tahun, bisa mempengaruhi kondisi psikologis dan kepercayaan diri si kecil terhadap penampilan.

Pengobatan pada bibir sumbing

Sesaat setelah kelahiran, dokter akan menjelaskan kepada orang tua apabila bayi mengalami bibir sumbing. Kemudian, nantinya akan memberikan arahan tentang bagaimana solusi atau penyembuhan bagi si kecil.

Penanganan bibir sumbing biasanya pada dokter spesialis yang terdiri dari banyak spesialisasi. Misalnya dokter anak, spesialis bedah mulut, THT, psikiater dan bisa juga dokter bedah plastik. Bila sudah melakukan pemeriksaan yang komprehensif, nantinya dokter baru bisa melakukan dan menentukan pembedahan yang dilakukan.

Di Indonesia sendiri penanganan bibir sumbing juga ada yang tersedia secara massal. Khususnya untuk membantu para keluarga yang tidak mampu. Gerakan ini sangat membantu mereka agar bisa memiliki bentuk bibir dan fungsi mulut yang normal. Sehingga sangat membantu dalam tumbuh kembang serta kepercayaan diri mereka.

Mencegah ketidaksempurnaan perkembangan janin

ilustrasi perkembangan janin
Sumber gambar

Bibir sumbing memang bisa terlihat setelah bayi dilahirkan. Meski demikian kita juga bisa mendeteksi sejak dalam kandungan dengan melakukan USG. Pemeriksaan dan pemantauan bayi sejak dalam kandungan memang penting. Meliputi kontrol dan konsultasi dengan dokter, serta pemeriksaan USG.

Sedangkan untuk mencegah tumbuh kembang bayi terganggu, ibu bisa melakukan beberapa antisipasi. Mulai dari melakukan pemeriksaan dan kesehatan ibu serta ayah sebelum program kehamilan, memenuhi asupan selama mengandung, menghindari faktor yang bisa mempengaruhi tumbuh kembang bayi. Seperti asap rokok, zat kimia dan obat-obatan yang mempengaruhi janin dan sejenisnya.

BACA JUGA: 7 Jenis Sakit Mata dan Mengenal Gejalanya

Bibir sumbing adalah kondisi yang mungkin tidak kita duga. Terkadang meski sudah mengusahakan yang terbaik, ada satu dua hal yang mempengaruhi kehamilan di luar kondisi. Jika hal ini terjadi, tetap tenang dan konsultasikan dengan dokter sehingga bisa mendapatkan saran medis yang tepat, sekaligus mempersiapkan untuk penanganan tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *