Berat Badan Naik atau Turun Drastis Saat Pandemi? Ini Penjelasannya.
Covid-19 membawa dampak besar bagi kehidupan banyak orang. Bahkan banyak dari kita mengalami stress yang membuat emosi jadi naik turun. Bukan cuma pikiran, stres juga menyerang fisik seseorang dan membuat berat badan menjadi tidak stabil.
Berbagai faktor penyebab stres di kala pandemi seperti masalah keuangan, pekerjaan, hubungan, dan perubahan pola hidup. Stres ini yang mempengaruhi proses tubuh, bahkan mengubah dalam kebiasaan makan seseorang. Akibatnya berat badan terpengaruhi oleh stres tersebut.
Saat stres diri kita mulai mengonsumsi makanan secara berlebihan ataupun malah kehilangan nafsu makan. Walaupun pada dasarnya saat stres akan mempengaruhi seluruh area tubuh.
Meskipun demikian, tidak semua stres memicu penurunan atau kenaikan berat badan dengan buruk. Beberapa orang merespon stres dengan mengubah gaya hidupnya. Misalnya, karena pandemi ‘menekan’ seseorang untuk menjaga kesehatan, maka ia mengubah lifestyle dan pola makan ke arah yang lebih sehat dan jauh berbeda dari sebelumnya.
Misalnya konsumsi rendah gula dan plant based. Atau menjadi lebih aktif berolahraga, sehingga ototnya lebih terbentuk. Pada dasarnya, kondisi di luar memang dapat berdampak pada perubahan hidup seseorang.
Lalu, bagaimana cara stres mempengaruhi berat badan tubuh? mari simak ulasan berikut!
Efek peradangan dan aktivasi saraf vagal
Saat stres hal yang mempengaruhi penurunan berat badan adalah pilihan makanan yang buruk. Akibat hal tersebut dapat berpengaruh pada peradangan yang meluas dan mengakibatkan penurunan berat badan. Peradangan ini dapat menyebabkan aktivasi saraf vagus yang membuat cara usus memproses metabolism makanan terganggu.
Aktivasi respons fight-or-flight pada tubuh
Stres mempengaruhi sistem saraf simpatik memicu pelepasan epinefrin atau juga biasa disebut adrenalin, melalui kelenjar adrenal. Aliran epinefrin inilah yang akan mengaktifkan respons melawan-atau-lari (fight or flight) oleh ancaman yang datang.
Ini akan menyebabkan jantung berdetak lebih kencang dan cepat sehingga pernapasan menjadi lebih cepat, yang membakar kalori secara berlebih. Selain itu, ini mempengaruhi kerja usus dan mengubah kadar gulkosa dalam darah.
Sumbu HPA tubuh mengalami perubahan
Sumbu HPA (hipotalamus-hipofisis-adrenal) adalah pengontrol respons tubuh terhadap stres, yang mempengaruhi kadar kortisol. Saat tubuh kita stres, kelenjar pituitary memberi sinyal ke kelenjar adrenal untuk melepas kortisol. Proses ini mengakibatkan hormone meningkatkan bahan bakar tubuh untuk energy dengan melepaskan asam lemak dan glukosa dari hati.
Kortisol juga berperan dalam mengatur respons imun tubuh dan mengurangi peradangan. Saat stres kronus menyebabkan fungsi sumbu HPA rusak dan metabolism serta kebiasaan makan berubah.
Gangguan sistim pencernaan
Stress dapat menyebabkan komunikasi antara otak dan sistim gastrointestinal (GI) terganggu. Stres mempengaruhi bagian dari sistim GI, termasuk kerongkongan, lambung, dan usus. Beberapa gejala yang ditimbulkan oleh stres pada GI seperti mulas, kesulitan menelan, gas kembung, sakit perut, muntah, mual, nafsu makan hilang, hingga diare, sembelit, dan kejang otot. Gejala-gejala tersebut mempengaruhi pola makan seseorang sehingga mengakibatkan berat badan menurun.
Beberapa cara mengatasi stres
Saat mengalami stres di saat pandemi seperti sekarang, ada beberapa teknik yang dapat kamu coba untuk menghilangkan masalah tersebut. Seperti melakukan teknik pernapasan dan relaksasi di rumah. Meditasi dan olahraga secara rutin juga bisa memecah konsentrasi stres dan menyalurkan energi, sehingga setelahnya terasa lebih baik.
Lakukan hal-hal yang menyenangkan seperti mendengar musik, podcast, membaca buku, berbicara dengan keluarga atau teman, dan rekreasi. Cara ini bisa membantu menyalurkan apa yang ada di dalam diri atau memasukkan hal-hal baru yang menyenangkan ke dalam pikiran dan suasana hati.
Imbangi dengan tidur cukup, mengatur waktu, menghindari konsumsi narkoba dan alkohol, dan membantu secara sukarela orang lain.
BACA JUGA: 6 Cara Meredakan Stress Akibat PPKM Tak Kunjung Usai
Stres pandemi bisa membuat berat badan naik atau turun begitu saja. Kelola stres kita sejak dini, karena bukan hanya pikiran yang terbebani, namun juga bisa menjadi kemunculan penyakit lain. Seperti gangguan pencernaan, vertigo dan lain sebagainya. Jika stres tersebut terasa mulai mengganggu, konsultasikan dengan ahlinya.