Tentang Doping dan Bahayanya Jika Digunakan Para Atlet


Doping adalah zat ilegal yang dipakai atlet untuk mendukung performa dalam olahraga, khususnya ketika menghadapi pertandingan. Kita kerap menemukan kasus di mana medali atlet dicabut setelah memenangkan pertandingan karena diduga memakai doping selama kompetisi. 

Tes doping menjadi suatu hal umum dilakukan oleh institusi pertandingan untuk memastikan semua atlet yang berpartisipasi tidak doping sebelum berkompetisi. Selain merupakan suatu bentuk kecurangan, merusak sportivitas dalam olahraga, doping juga memiliki berbagai bahaya yang dapat merugikan atlet yang mengkonsumsinya. 

Doping Adalah Zat Berbahaya dan Inilah Konsekuensinya 

Zat doping umumnya berupa agen androgenik, seperti steroid anabolik yang membuat atlet memiliki lebih banyak tenaga, tahan berlatih untuk waktu lama, tidak mudah lelah dan pulih lebih cepat. Oleh karena itu, atlet yang doping kerap memenangkan pertandingan berkatnya. 

Doping berarti atlet menang tidak dengan cara yang sportif. Ada zat yang dipakai untuk membuat dirinya lebih kuat dibandingkan lawan. Tapi tindakan curang bukan satu – satunya bahaya yang seseorang bisa dapatkan dengan melakukan doping. Berikut adalah beberapa di antaranya. 

1. Melanggar Aturan 

Dunia olahraga punya aturan jelas mengenai doping. Berdasarkan world anti-doping code, ditetapkan World Anti-Doping Agency ( WADA ) pada 2008. Doping adalah apapun untuk menambah performa atlet, berisiko mengganggu kesehatan, dan berlawanan dengan semangat olahraga. 

variasi jenis doping
[Sumber gambar]
Kalau Anda terbukti memakai doping, Anda telah melanggar aturan kesehatan. Dan bagi atlet yang akan bertanding tentu bakal menghadapi konsekuensinya. Hukuman bervariasi mulai dari gelar yang dicabut sampai tidak diperbolehkan lagi bertanding, bahkan untuk seumur hidup. 

2. Hukuman Secara Moral 

Hukuman gelar dicabut atau tidak bisa bertanding lagi tidak sebanding dengan konsekuensi sosial yang akan dialami. Mulai orang terdekat sampai orang asing yang mengetahui kasus atlet yang doping akan mendapat perlakuan atau perkataan yang tidak mengenakan. 

Insiden doping adalah masalah berat yang bisa terjadi pada atlet. Apalagi bila terbukti memakai doping, rasa malu sampai merasa mempermalukan institusi yang mengirimkan atlet tersebut untuk bertanding adalah rasa tidak enak yang wajar dan akan sulit untuk memperbaikinya. 

3. Gangguan Kesehatan Ringan

Atlet yang memakai doping biasanya bisa langsung merasakan efeknya. Beberapa gejala yang dirasakan adalah sakit kepala, masalah pernafasan, mimisan sampai gejala yang tidak pernah dialami sebelumnya seperti tremor atau masalah sinusitis. 

risiko kesehatan pada doping
[Sumber gambar]
Hal ini disebabkan karena doping tidak dibutuhkan tubuh dan menimbulkan berbagai pengaruh pada tubuh sebagai reaksi selain performa yang meningkat selama pertandingan. Itulah yang menyebabkan atlet dipantau dengan ketat sebelum dan setelah kompetisi. Kalau menunjukkan gejala – gejala ringan seperti itu, atlet tersebut bisa dicurigai melakukan doping. 

4. Masalah Psikis 

Melakukan doping tidak sama dengan makan atau minum vitamin yang baik untuk tubuh. Anda bisa mengalami kecemasan berlebihan, depresi, masalah psikosis sampai perilaku agresif dan insomnia. Hal – hal tersebut bisa dipicu dengan rasa bersalah dan juga ketakutan lainnya. 

Atlet bisa merasa bersalah dan mengalami masalah psikis yang dapat mempengaruhi perilakunya. Mereka juga bisa kehilangan karir olahraganya dan harus berbicara dengan terapis atau tenaga profesional lainnya untuk mengatasi masalah ini beserta konsekuensinya. 

5. Penyakit Kesuburan 

Doping juga bisa berbahaya untuk fertilitas atlet yang menggunakannya. Berbagai zat doping bisa menyebabkan masalah klinis berkaitan dengan kesuburan. Hormonnya yang terganggu dan menyebabkan masalah seperti datang bulan yang tidak teratur, mudah marah, gelisah, dan lain sebagainya. 

risiko ganguan kesuburan pada doping
[Sumber gambar]
Doping juga bisa menyebabkan masalah ginekomastia (payudara membesar), gairah seksual menurun atau perubahan ukuran testis. Kesulitan untuk memiliki anak dan beragam masalah kesuburan kerap dikaitkan sebagai pengaruh jangka panjang zat doping pada tubuh. 

6. Gangguan Kesehatan Berat

Mengutip American Medical Society for Sports Medicine, doping adalah pemakaian zat aditif yang bisa menimbulkan masalah kardiovaskular yang membuat irama jantung tidak teratur. Atlet bisa mengalami serangan jantung, tekanan darah tinggi sampai menemui ajalnya.

Tiap orang bereaksi berbeda- beda dengan obat doping. Ada yang perlu waktu bertahun – tahun sampai menunjukkan gejala masalah kesehatan, ada yang tidak butuh waktu lama. Salah satu efek yang dirasakan adalah berbagai masalah berat yang bisa berujung dengan kematian. 

7. Kecanduan 

Doping bisa berupa stimulan untuk meningkatkan daya tahan untuk membantu menangani latihan melelahkan yang lama. Beberapa doping yang berfungsi sebagai simultan adalah amfetamin, efedrin, dan yang membantu bertahan selama lomba. 

Sayangnya, dalam jangka panjang, stimulan dapat menimbulkan masalah pernafasan, atlet jadi mudah marah dan agresif. Semua adalah tanda – tanda bersemangat yang berlebihan. Atlet bisa kecanduan dan memerlukan obat – obatan tersebut untuk menjalani kehidupannya sehari – hari. 

kecanduan doping
[Sumber gambar]
Kecanduan pada obat – obatan adalah hal buruk yang bisa terjadi pada atlet dan termasuk sulit ditangani. Penanganan intensif diperlukan beserta dukungan dari keluarga dan teman untuk bisa sembuh. Walaupun demikian, belum tentu atlet tersebut bisa kembali ikut pertandingan. 

8. Berat Badan Menurun 

Lomba tertentu seperti taekwondo, senam, ice skating, lari dan lain sebagainya kerap mengelompokkan atlet sesuai dengan berat badannya. Ada doping yang kerap dipakai untuk membuat atlet lebih ringan sesuai dengan nomor pertandingan. 

Zat deutik membuat tubuh jadi lebih cepat turun berat badan. Kalau Anda lebih kurus dengan cara doping, maka akan merasakan mudah letih dan tidak bertenaga dengan lebih cepat. Berat badan turun secara tidak sehat dan bisa mengarah ke masalah kesehatan lainnya seperti problem hormonal dan lain sebagainya.  

9. Hilang Kesadaran Sampai Kematian 

Doping dengan zat seperti steroid membuat atlet bisa berlatih walau tubuhnya kelelahan atau merasa sakit. Doping juga bisa meningkatkan massa otot dan meningkatkan penampilan saat bertanding. Pengaruh zat ini dapat membuat atlet tiba – tiba hilang kesadaran karena pemakaian doping yang mempengaruhi aliran darah merah dalam tubuh. 

Untuk kondisi yang parah, jantung atlet bisa mendadak berhenti dan menyebabkan kematian. Oleh karena itu, doping dapat menghantarkan atlet bukan ke kemenangan tapi me masalah kesehatan dan bisa berakhir dengan kematian.

BACA JUGA: Patah Tulang Sebaiknya ke Dokter atau Cara Alternatif Dulu? 

Doping adalah Performance Enhancing Drugs (PED) obat untuk meningkatkan kinerja atlet, khususnya secara kompetitif. Doping mungkin bisa mengantarkan atlet kepada kemenangan, tapi dengan kemungkinan gelarnya dicabut karena ketahuan doping. Selain berbahaya untuk karir seorang atlet, doping juga memiliki efek negatif untuk kesehatan. Bagi atlet yang berjibaku dengan olah tubuh dalam kesehariannya, memakai doping hanya akan mendatangkan kerugian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *