Pengalaman Deddy Corbuzier Kritis karena Badai Sitokin Covid, Meski Sangat Sehat
Covid-19 masih menjadi virus yang perlu banyak pendalaman dan penelitian. Sudah hampir 2 tahun berjalan, bahkan bermutasi, namun pada kenyataannya kasus tiap individu bisa menunjukkan hasil dan penanganan yang berbeda.
Deddy Corbuzier kita kenal sebagai sosok yang sangat antusias dengan gaya hidup sehat. Mulai dari olahraga hingga diet, sehingga memberikan influence yang cukup baik bagi followersnya.
Namun, baru-baru ini ia sempat mundur dari beragam podcast dan media sosialnya. Di balik itu, ternyata sang figur publik sedang habis-habisan melawan Covid-19. Ia mengisahkan bagaimana ia sempat menjadi OTG, namun kemudian kondisinya memburuk dan harus dirawat di RS karena mengalami badai Sitokin.
Cerita Deddy Corbuzier sempat kritis
Selama ini, banyak yang masih menganggap bahwa Corona adalah penyakit seperti flu biasa atau asalkan kita menjaga kesehatan dan imunitas, mengonsumsi vitamin dan herbal, olahraga, bahkan berbekal keyakinan, penyakit ini tidak akan berbahaya.
Fakta di lapangan, orang yang sehat pun atau masih muda dan tanpa komorbid tetap bisa ‘diacak-acak’ oleh si virus. Dokter Gunawan yang menangani Deddy Corbuzier menjawab pertanyaan podcaster tersebut yang sempat mereasa kecewa karena ia merasa sehat, namun bisa sakit juga. Bahkan di fase yang kritis.
Pada dasarnya ini memang virus baru yang sekalipun dokter menangani sesuai standar, namun hasil dan pendalaman kasus per kasus bisa jadi berbeda. Oleh karena itu, ada ‘seni’ seorang dokter menangani pasien, tidak bisa menyamaratakan. Begitupula dengan banyak anjuran tentang vitamin atau kriteria orang yang disebut memiliki kemungkinan untuk lolos dari Covid-19, hal tersebut tidak menjamin 100%.
Namun, Dokter Gunawan tetap menilai bahwa gaya hidup sehat Deddy Corbuzier lah yang berkontribusi membuat progres penyembuhannya bisa lebih cepat. Karena meski mengalami badai sitokin, saturasi figur publik tersebut dalam kondisi yang sangat prima di angka >95. Jadi Deddy tak perlu merasa kecil hati.
Ada beberapa kesimpulan yang bisa kita petik dari pemaparan Deddy Corbuzier dan Dr. Gunawan, antara lain:
Jangan remehkan Covid-19
Deddy Corbuzier sempat cukup percaya diri dengan kondisinya karena sempat merasa baik-baik saja berinteraksi dengan keluarga yang terpapar. Namun akhirnya tetap bisa OTG dan bahkan kondisinya memburuk. Padahal ia sangat sehat, tidak obesitas dan tanpa komorbid.
Kondisi terbaik pun bisa mengalami fase buruk, meski kemungkinan tiap orang bisa berbeda-beda. Apapun itu, tetap awas dan hindari meremehkan atau merasa ‘kebal’ terhadap penyakit ini.
Walau tak menjamin, tetap lakukan yang terbaik untuk imunitas
Tetaplah olahraga, menjaga kadar gula darah, mengatur pola makan, istirahat teratur dan menjaga mood. Karena walau tidak ada jaminan tidak terpapar, lebih baik tetap melakukan yang terbaik untuk kesehatan. Tak harus mahal, asalkan rutin dan konsisten. Pakai masker, makan buah dan sayur, puasa bila perlu, tidur cukup dan bergerak agar menjaga metabolisme.
Saling silang pesan yang beredar di media membuat kita lebih ingin menerima informasi bahwa Covid adalah penyakit biasa yang sebenarnya mudah disembuhkan. Meski tampak sebagai mindset yang optimis, sebenarnya ini juga bentuk cemas dan denial kita akan kondisi yang sebenarnya.
Namun sebagaimana penyakit baru, lebih banyak hal yang belum diketahui tentang virus Covid-19 dibanding disinformasi dan hoaks yang beredar. Jadi, lebih baik sedia payung sebelum hujan. Ikuti saran protokol kesehatan, hindari kerumunan dan lakukan vaksin bila mendapat kesempatan.