Begini Cara Menghitung Kehamilan yang Mudah dan Efektif


Mengenal cara menghitung kehamilan dan menanti lahirnya buah hati bisa menjadi pengalaman yang menegangkan dan menyenangkan. Sebelum seseorang mengetahui apakah dirinya hamil atau tidak, ia mungkin merasakan perubahan fisik dan emosional yang berbeda.

Karena hal ini kerap terjadi di masa pre menstrual sindrom sehingga agak samar dengan kondisi hamil. Tanda-tanda umum hamil adalah mual, muntah, sakit kepala, letih, perubahan suasana hati, perubahan nafsu makan, dan nyeri punggung. Seorang wanita yang sedang memasuki masa hamil muda mungkin juga merasakan perut yang kembung dan perubahan pada payudara.

Selain itu, beberapa tanda fisik lainnya yang harus kita perhatikan adalah perubahan suhu tubuh, perut kembung, pusing, lemas, kram kaki, perubahan jadwal haid, dan pendarahan.

Jika terpantau kita memiliki gejala-gejala ini, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk memastikan sedang benar-benar hamil atau tidak. Selain menggunakan test pack, pemeriksaan kesehatan akan memberitahu apakah kita sedang hamil atau tidak.

Bila kepastiannya adalah tengah mengandung, tahap selanjutnya adalah cara menghitung usia kehamilan. Tak sedikit calon ibu yang baru mengetahui dirinya hamil setelah beberapa waktu. Nah agar tidak salah dalam memperhitungkan usianya, ada beberapa metode seperti di bawah ini.

Rumus sederhana cara menghitung kehamilan

ilustrasi rumus menghitung kehamilan
Sumber gambar

Rumus menghitung usia kehamilan adalah rumus matematika yang digunakan untuk menghitung berapa minggu usia kehamilan dari waktu ovulasi (siklus menstruasi normal). Rumus ini didasarkan pada tanggal pembuahan, yang biasanya merupakan tanggal ovulasi.

Rumus menghitung usia kehamilan adalah sebagai berikut:

Usia kehamilan (dalam minggu) = (Tanggal pembuahan – Tanggal awal siklus menstruasi terakhir) + 1

Misalnya, jika tanggal haid terakhir Anda adalah 2 April 2020 dan tanggal hari ini adalah 4 Mei 2020, maka usia kehamilan Anda adalah 33 minggu.

Mengapa perlu mengetahui cara ini?

Ada beberapa manfaat mengetahui cara menghitung kehamilan. Di antaranya adalah mengukur usia kehamilan, memperkirakan tanggal kelahiran, bahkan ada juga yang sengaja ingin melahirkan pada tanggal dan bulan tertentu bila memungkinkan.

Mengetahui usia kandungan ibu perlukan untuk mengetahui tahap persiapan apa saja yang perlu mereka siapkan. Selain itu, juga memperkirakan estimasi kelahiran, apabila seorang ibu mungkin memiliki aktivitas atau rencana lainnya. Misalnya mengajukan cuti melahirkan, merencanakan membeli peralatan bayi, persiapan keuangan dan lain sebagainya,

Menggunakan kalender kehamilan

ilustrasi kalender kehamilan
Sumber gambar

Kalender kehamilan adalah alat bantu yang dapat digunakan oleh para ibu hamil untuk menentukan kapan bayi mereka akan lahir. Alat bantu ini juga dapat digunakan untuk mengikuti perkembangan bayi dan menghitung berbagai waktu penting seperti usia kehamilan, waktu persalinan, dan waktu imunisasi. Untuk menggunakan media ini, tentunya kita perlu tahu tanggal konsepsi atau tanggal pembuahan lebih dahulu. Namun ada juga yang sudah otomatis menyertakan fitur tersebut.

Kalender kehamilan dapat kita manfaatkan untuk membantu menentukan jadwal rutin untuk menjalani pemeriksaan kesehatan dan melacak perkembangan bayi. Ini juga dapat membantu ibu hamil mempersiapkan diri untuk persalinan dan membantu mengurangi kekhawatiran dan ketidakpastian tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

Berikut adalah beberapa cara menggunakan kalender kehamilan:

  1. Mengidentifikasi tanggal kehamilan. Banyak kalender kehamilan yang menyertakan alat hitung hari kehamilan yang memungkinkan orang tua menghitung hari pertama haid terakhir mereka dan mengetahui berapa lama waktu menuju HPL.
  2. Catat perkembangan kehamilan. Banyak kalender yang memungkinkan orang tua untuk mencatat perkembangan kehamilan seperti pertumbuhan berat badan, perubahan tanda-tanda vital, dan lainnya.
  3. Menjadwalkan perawatan ibu. Kalender ini juga memungkinkan orang tua untuk mencatat jadwal perawatan ibu seperti kunjungan dokter, tes, dan lainnya.
  4. Memonitor perkembangan bayi. Kalender yang lebih canggih juga memungkinkan orang tua untuk mencatat perkembangan bayi seperti tinggi dan berat badan, jenis kelamin, dan lainnya.
  5. Merekam hari-hari penting. Banyak kalender yang memungkinkan orang tua untuk mencatat hari-hari penting seperti pertemuan dengan dokter, jadwal pembelian perlengkapan bayi, dan lainnya.

Dengan menggunakan kalender kehamilan, orang tua dapat dengan mudah memantau perkembangan kehamilan dan mempersiapkan diri untuk menyambut buah hati mereka

Cara menghitung kehamilan menggunakan USG

ilustrasi usg
Sumber gambar

Usia kehamilan dapat kita pantau menggunakan Ultrasonografi (USG). Ini merupakan prosedur kedokteran non-invasif yang menggunakan gelombang suara tinggi untuk memproduksi gambar internal dari seluruh tubuh. Pemeriksaan USG akan mengungkapkan usia kehamilan dengan melihat ukuran bayi dan jumlah cairan amnion.

Teknik terbaik untuk menghitung usia kehamilan adalah melalui pemeriksaan USG transvaginal. Pemeriksaan ini dilakukan dengan menempatkan transducer (alat untuk mengirim dan menerima gelombang suara) di vagina pasien. Ini memungkinkan dokter untuk mendapatkan gambar internal dari bayi, rahim dan cairan amnion. Dokter akan mencari ukuran panjang fetus dan jumlah cairan amnion untuk menghitung usia kehamilan.

Selain itu, USG transabdominal juga bermanfaat untuk menghitung usia kehamilan. Pemeriksaan USG transabdominal dilakukan dengan menempatkan transducer pada bagian abdomen pasien. Ini memungkinkan dokter untuk mendapatkan gambar internal dari bayi dan rahim. Akan tetapi, USG transabdominal tidak memberikan gambar yang jelas dan akurat seperti USG transvaginal, sehingga teknik ini kurang akurat dalam menghitung usia kehamilan.

BACA JUGA: Tidak Susah, Begini Cara Menghitung Kehamilan

Beberapa penjelasan di atas bisa menjadi cara menghitung kehamilan yang relatif efektif dan umum penggunaannya. Setelah mengetahui hal tersebut, upayakan untuk tetap melakukan pengelolaan kesehatan dan pemeriksaan rutin. Dengan demikian bisa sekaligus berkonsultasi dengan dokter dan mencegah terjadinya kondisi-kondisi di luar kewajaran pada ibu dan calon buah hati.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *