Wajib Tahu, Cara Aman Menerima Tamu di Saat Pandemi
Salah satu masalah yang sulit diatasi saat pandemi Covid-19 seperti saat ini adalah penularan masif oleh klaster keluarga. Penularan virus dapat terjadi karena keluarga yang saling mengunjungi atau saat orang ingin bertamu ke rumah anda. Bagaimana cara kita menyikapi dan kiat saat ingin menerima tamu di masa pandemi, mari simak ulasan berikut.
Menerima tamu saat masa pandemi memang berisiko tinggi dalam penyebaran virus Corona. Hal tersebut juga dinilai berbahaya jika di dalam rumah tersebut tinggal orang lanjut usia atau anak di bawah lima tahun.
Ada baiknya selama pandemi kita sebisa mungkin untuk tidak menerima tamu apabila tidak ada keperluan mendesak. Namun apabila anda benar-benar terpaksa ikuti petunjuk berikut.
Ventilasi, durasi, dan jarak
Saat harus benar-benar menerima tamu atau sanak saudara di rumah, pastikan bahwa orang tersebut dalam keadaan sehat dan tidak memiliki gejala infeksi Covid-19. Kemudian penting untuk memperhatikan ventilasi pada ruangan, pastikan bahwa udara di dalam ruangan dapat bersirkulasi dengan baik. Hindari tempat tertutup untuk meminimalisir kemungkinan penyebaran virus melalui droplet. Jika ruangan rumah tertutup, anda bisa memilih teras atau tempat terbuka lain.
Lalu tetap memperhatikan durasi saat pertemuan berlangsung. Usahakan untuk tetap membahas hal yang penting saja danĀ batasi waktu maksimal 30 menit dan menjaga jarak minimum 2 meter saat berbicara.
Mempertimbangkan urgensi
Saat pertemuan berlangsung pikirkan untuk membahas segala hal yang esensial dan tidak perlu mengulang pertemuan. Saat anda mempertimbangkan untuk meminimalisir pertemuan semakin kecil pula kemungkinan untuk terinfeksi virus corona yang dibawa atau masuk ke dalam rumah. Maka dari itu untuk selesaikan semua pembicaraan dalam sekali pertemuan.
Memanfaatkan teknologi
Di zaman yang sudah serba dimudahkan dengan teknologi tidak ada salahnya kita melakukan pemanfaatan pada hal-hal tersebut. Saat pandemi covid-19 sedang mewabah kita dapat melakukan berbagai aktivitas tatap muka melalui online. Seperti melakukan pembahasan keluarga melalui video call atau melalui telepon. Hal serupa bisa berlaku pada arisan online dengan melakukan pembayaran secara transfer dan pembelian barang dengan cara online atau memanfaatkan jasa kurir yang ada.
Menyadari bahwa klaster keluarga naik karena ‘kepercayaan’
Terkadang banyak dari kita yang lalai dan abai saat menerima tamu saudara sendiri. Anggapan bahwa dia adalah keluarga, sahabat, atau rekan sudah pasti aman. Padahal kita tidak pernah tahu secara utuh status imunitas seseorang yang kita temui. Data klaster keluarga tercatat terus meningkat di tahun 2021 ini. Jakarta kasus klaster keluarga sampai diangka 44% dan Cirebon sampai 78%
Tetap menjaga diri selama pandemi adalah kewajiban bersama, selain itu ketegasan menjadi kunci untuk tetap waspada terhadap virus Corona. Kita tetap bisa bertemu dengan keluarga namun tetap menjalankan protokol kesehatan yang ada.