Beda Rapid Test dan Swab Test
Beda Rapid Test dan Swab Test menjadi sesuatu yang banyak dipertanyakan pada masa pandemi Covid ini. Meskipun sudah satu tahun berlalu, tapi kita masih sering merasa awam dan galau saat harus memilih melakukan Swab Test atau Rapid Test. Di satu sisi lebih murah, namun agak ragu dengan akurasinya. Di sisi lain lebih mahal, tapi bisa memberikan kepastian.
Nah, apa sih perbedannya? Dan mana yang sebaiknya kita pilih ketika kita merasa perlu meyakinkan diri terpapar atau tidak? Berikut ini penjelasan yang bisa menerangi kegalauanmu.
Rapid Test
Rapid test merupakan bentuk screening awal yang mendeteksi riwayat antibodi tubuh kita, apakah pernah reaktif atau tidak dengan beragam virus. Banyak yang memilih Uji ini karena hasilnya bisa cukup cepat, yakni dalam estimasi waktu 15 menit. Selain itu, perbedannya memang terletak pada harga yang memang relatif terjangkau. Kita juga perlu memperhatikan beberapa hal, jika hasil rapid test menunjukkan adanya riwayat reaktif, maka kita wajib untuk melanjutkan dengan Swab Test.
Swab Test
Metode uji usap ini merupakan prosedur yang paling sesuai dengan standar dunia medis dan merupakan rekomendari dari WHO. Hasilnya bisa keluar dalam rentang paling cepat 1 hari (jika kamu menggunakan layanan GSI Lab), ada juga yang membutuhkan waktu sedikit lebih lama. Durasi ini tergantung dari kesediaan laboratorium atau faskes yang kita kunjungi. Dengan waktu yang memang sedikit lebih intensif daripada Rapid Test, kita bisa mendapatkan akurasi hasil sampai 95%.
Menangani pasien terinfeksi lebih cepat dengan kepastian hasil Swab Test yang relatif cepat, apakah perlu karantina mandiri atau mendapat perawatan intensif di rumah sakit. Meski harganya lebih tinggi daripada Rapid Test, metode uji usap ini adalah yang paling direkomendasikan oleh WHO dan Kemenkes.
Rapid? Swab?
Banyak yang menggunakan Rapid Test ketika kita sedang membutuhkan hasil uji yang cepat dan berkelanjutan. Misalnya, bagi orang yang hampir setiap hari keluar rumah, memang wajib melakukan rapid test secara berkala. Atau saat ada perlu bepergian, ijin naik pesawat maupun kunjungan antar daerah di era new normal ini memerlukan hasil uji rapid.
Jika kita perlu lebih yakin, misalnya: setelah menghadiri acara dengan banyak peserta, pulang dari bepergian atau baru saja ikut fun bike dengan rombongan teman, harus melakukan Swab Test setelah kegiatan. Hal ini karena wajib jika hasil Rapid Test kita reaktif atau tubuh menunjukkan gejala Covid-19. Seperti demam lebih dari 3 hari hingga anosmia.
Nah itu tadi beda Rapid Test dengan Swab Test yang semoga bisa membantu dan menjadi pertimbangan saat galau memilih di antara keduanya. Sahabat sehat GSI, pandemi belum berakhir. Corona masih ada. Jangan lengah dan mari menjaga diri, karena dari situlah kita bisa menjaga keluarga dan orang-orang yang kita sayangi. Yuk bisa, yuk!