Kenali Apa Itu Hernia,Gejala dan Risiko Mengalaminya


Mengetahui apa itu hernia merupakan hal penting bagi mereka yang sudah berusia 25 tahun ke atas, sering melakukan olahraga atau sedang hamil. Kondisi ini memiliki istilah lain sebagai turun berok. Ciri khasnya adalah kemunculan benjolan yang terlihat di permukaan kulit.

Sederhananya, organ tubuh kita terbungkus jaringan ikat yang mempertahankan posisi para organ pencernaan. Namun ada kalanya kondisi jaringan ini melemah dan menyebabkan organ keluar dari posisinya. Meski sebenarnya tidak berbahaya, tetapi kondisi ini cukup memerlukan perhatian dan penanganan sebelum memberikan dampak lainnya.

Pasalnya, bila terlalu lama tak tertangani, jaringan yang lemah ini akan mati dan persoalan oleh organ-organ ini bisa membahayakan kondisi orang yang mengalaminya. Oleh karena itu, mari kita kenali apa itu hernia lewat pembahasan berikut.

Penyebab apa itu hernia

ilustrasi penyebab hernia
Sumber gambar

Seperti yang kita bahas sebelumnya, kondisi hernia berupa tonjolan organ tubuh yang terlihat dari luar tubuh. Mengapa hal ini sampai bisa terjadi? Ada beberapa kondisi yang bisa menyebabkan hal tersebut. Di antaranya adalah:

  • Seiring penambahan usia
  • Obesitas atau kelebihan berat badan
  • Batuk kronis yang menyebabkan hentakan
  • Susah buang air besar sehingga mengejan
  • Riwayat kelahiran prematur atau ada keluarga inti yang pernah hernia

Di samping itu, ada beberapa kondisi lain yang bisa membuat seseorang punya risiko terkena hernia. Di antaranya adalah sebagai berikut:

  • Pernah mengalami tindakan operasi di perut
  • Sering melakukan pekerjaan mengangkat beban yang berat
  • Sedang dalam kondisi mengandung

Penyakit hernia bisa menyerang siapapun dari berbagai golongan usia. Mulai dari bayi hingga lansia, pria maupun wanita. Yang paling berpengaruh adalah kekuatan otot mereka secara bawaan alamiah dan seiring pertambahan usia.

Gejala tergantung dari jenisnya

Hernia sendiri terdapat beberapa jenis. Masing-masing variasi bisa menimbulkan gejala yang berbeda. Berikut ini adalah penjelasan mengenai ciri-ciri hernia berdasarkan tipenya:

Hernia inguinalis paling sering pada pria

Merupakan jenis hernia yang banyak terjadi di kalangan lelaki. Akibatnya usus bisa turun dari rongga perut hingga ke selangkangan. Mengakibatkan keluhan atau ciri seperti sakit di area pangkal paha, terutama ketika ada hentakan dari batuk, atau mengejan karena mengangkat benda berat. Benjolan ini tidak terasa ketika sedang berbaring.

Kondisi ini juga bisa menyebabkan pembengkakan skrotum dan menyebabkan lipatan pangkal paha jadi terasa berat dan panas.

Hernia femoralis

Kondisi ini banyak terjadi pada perempuan, terutama yang mengalami obesitas. Hampir sama dengan inguinalis, bedanya usus tampak membentuk tonjolan di paha atas bagian dalam.

Keluhan yang muncul seperti sakit perut dan sakit ketika berdiri, batuk atau mengangkat beban. Selain itu bisa menyebabkan mual serta muntah.

Hernia umbilikalis

Kondisi hernia umbilikalis terlihat dari tonjolan di dekat pusar dengan warna kemerahan atau keunguan. Paling banyak terjadi bayi ketika pusarnya tidak menutup sempurna. Hal ini menyebabkan perut bayi nampak bulat dan terlihat penuh, bila kita tekan si bayi bisa merasa sakit. Selanjutnya bisa menyebabkan demam, muntah dan sembelit.

Hernia hiatus

ilustrasi sakit hernia
Sumber gambar

Jenis hernia diafragma yang terjadi akibat area lambung sebagian menonjol ke rongga dada, sehingga memasuki wilayah antara kedua area (perut dan dada). Cirinya adalah mudah mengalami GERD, sulit menelan dan heartburn.

Dapat juga terjadi sesak nafas, muntah darah dan nyeri pada area dada. Pendarahan juga bisa kita lihat dari warna tinja yang gelap.

Hernia insisional

Bila pernah mengalami tindakan operasi pada bagian perut, juga berisiko mengalami hernia insisional. Yakni kondisi di mana tonjolan terjadi pada bekal luka operasi. Hal ini bisa menyebabkan takikardia atau degupan jantung sangat cepat, mual atau muntah, sedikit menimbulkan nyeri dan terjadi rasa mual hingga muntah.

Hernia epigastrik

Kondisi ini sering terjadi di dinding perut atas, sekitar ulu hati dan pusar. Dapat menyebabkan gejala berupa benjolan dan rasa sakit di sekitarnya. Intensitasnya cukup terasa bila sedang mengalami bersin, tertawa, atau batuk yang intens.

Hernia spigelian

Hernia dalam kategori ini terjadi saat tonjolan usus pada jaringan ikat perut. Sehingga nantinya akan tampak benjolan di sekitar area pusar. Hal ini menimbulkan gejala seperti sakit perut yang hilang timbul, serta bila mengalami aktivitas yang berat seperti angkat beban, olahraga dan mengejan ketika buang air. Selain itu juga bisa menyebabkan sembelit.

Hernia otot

Jenis hernia yang terjadi pada otot dan menonjol dari jaringan pelindung otot itu sendiri. Paling sering terjadi pada area kaki karena cedera olahraga atau aktivitas lainnya yang berat. Hal ini menyebabkan nyeri cukup lama dan adanya pembengkakan. Meskipun hilang ketika istirahat, tetapi bisa muncul lagi saat ada kegiatan yang membuat otot tegang.

Kondisi yang perlu segera ke dokter

ilustrasi kondisi hernia
Sumber gambar

Sebenarnya, hernia sejak awal kemunculannya perlu kita bawa ke dokter atau fasilitas kesehatan secepatnya. Namun bila ada gejala seperti di bawah ini, harus secepatnya mendapatkan tindakan:

  • Rasa sakit mendadak dan sangat intens
  • Perubahan warna pada tonjolan menjadi gelap atau keunguan
  • Pengerasan dan benjolan terasa sakit
  • Tidak bisa buang air dan buang angin
  • Demam dan mual atau muntah yang sangat parah

Diagnosis dan pengobatan mengatasi apa itu hernia

Penyakit ini bukan yang bisa kita atasi dengan alternatif atau herbal. Sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter sehingga nantinya akan ada serangkaian diagnosa oleh dokter. Di antaranya seperti melakukan USG, endoskopi atau lainnya.

Selanjutnya, dokter akan melakukan tindakan dan pengobatan yang sesuai dengan kondisi pasien. Beberapa di antaranya adalah seperti di bawah ini:

Pemberian obat

Obat untuk pasien yang mengalami hernia hiatus karena mengalami kondisi asam lambung yang tidak stabil. Bisa berupa antasida, penghambat pompa proton, antagonis reseptor H-2

Tindakan operasi

Hal ini dilakukan ketika kondisi pasien bisa kita katakan cukup serius atau tonjolannya bisa mengganggu kesinambungan kinerja organ lainnya. Di antaranya menggunakan teknik herniotomi, hernioplasti atau herniorafi.

Komplikasi yang bisa terjadi

Kondisi hernia yang makin parah bisa menyebabkan tekanan pada area atau jaringan sekitar, sehingga muncul beberapa jenis komplikasi yang mengganggu fungsi lainnya. Jenis komplikasi hernia adalah sebagai berikut:

Hernia inkarserata

Komplikasi ini menyebabkan rasa sakit perut yang kuat, sembelit dan bisa berakibat mual dan muntah. Hal ini karena usus terjebak di dinding perut.

Hernia strangulata

Seperti yang sudah kita singgung sebelumnya, hernia yang tak tertangani dengan baik bisa menyebabkan kematian jaringan. Hal ini karena aliran darah tidak bisa mengalir ke area tersebut.

Mencegah terjadinya hernia

Cara untuk mencegah terjadinya hernia adalah dengan memperbaiki kekuatan otot dan juga mengetahui kondisi tubuh kita. Misalnya bila memiliki riwayat lahir prematur atau kelainan pada otot, apa yang sebaiknya boleh dan tak boleh kita lakukan.

Beberapa cara untuk bisa mencegah terjadinya hernia antara lain adalah menjaga berat badan agar tidak ada tekanan pada otot atau jaringan lainnya, konsumsi makanan dengan gizi yang baik dan seimbang, cukup minum air dan makanan berserat.

BACA JUGA: Penyakit Hernia, Ini Penyebab dan Gejala yang Muncul

Dalam beraktivitas, hindari mengangkat beban terlalu berat, meskipun dalam kondisi olahraga. Mulailah dari pembiasaan dengan beban ringan dulu. Begitu pula bila mengalami batuk berkepanjangan, sebaiknya memeriksakan diri ke dokter sehingga kondisi tidak akan melebar menyebabkan kita sakit hernia.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *